TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah segera menerapkan harga pembelian pemerintah untuk kedelai. "Insya Allah akhir bulan ini," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di Jakarta, Selasa, 16 Januari 2013.
Penetapan harga pembelian pemerintah itu, kata Gita, dilakukan untuk memberi rasa aman bagi petani. Adanya kepastian harga minimum yang menjamin keuntungan akan membuat petani lebih bersemangat bertanam kedelai. "Jaminan harga yang cukup tinggi itu akan ditetapkan dalam waktu dekat agar bisa meningkatkan produksi kedelai," katanya.
Harga patokan yang diusulkan saat ini adalah Rp 7.000 per kilogram. Hanya, usulan itu belum pasti akan dipakai. Sebab, penghitungan untuk itu belum final.
Saat ini, Gita menyebutkan, kebutuhan kedelai nasional mencapai 2,5 juta ton. Di lain pihak, produksi nasional hanya sekitar 700 ribu ton per tahun. Oleh sebab itu, setiap tahun, Indonesia harus mengimpor 1,8 juta ton kedelai.
Agar tak terus bergantung pada barang impor, maka produksi kedelai nasional harus digenjot. Penetapan harga pembelian pemerintah diharapkan menjadi salah satu instrumen untuk mewujudkannya.
Penetapan harga pembelian pemerintah untuk kedelai, menurut Gita, lebih mungkin dibandingkan penetapan harga eceran tertinggi daging sapi. "Ini agak sulit karena kita punya kepentingan untuk meningkatkan konsumsi, selain meningkatkan produksi," katanya. Seperti diketahui, konsumsi daging sapi penduduk Indonesia hanya 2,1 kilogram per kapita per tahun.
PINGIT ARIA