TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan akan menggelar lelang surat utang negara dalam mata uang rupiah. Jumlah indikatif surat utang itu mencapai Rp 7 triliun dengan nominal per unit sebesar Rp 1 juta. “Ini dalam rangka memenuhi target pembiayaan APBN 2013,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Yudi Permadi, dalam siaran pers yang dikutip pada Sabtu, 12 Januari 2013.
Yudi mengatakan, ada lima seri surat utang yang akan dilelang. Dua surat utang yaitu seri SPN03130416 jatuh tempo 16 April mendatang dan SPN12140116 jatuh tempo 16 Januari 2014. Pembayaran bunga dua surat utang ini secara diskonto. Diskonto adalah jumlah selisih kurang antara nilai saat ini (present value) dan nilai saat jatuh tempo (maturity value).
Tiga seri lainnya, yaitu FR0066 bunga tetap 5,25 persen dan jatuh tempo pada 15 Mei 2018, seri FR0063 dengan bunga 5,625 persen jatuh tempo 15 Mei 2013, dan seri FR0065 bunga 6,625 persen jatuh tempo pada 15 Mei 2033.
Lelang obligasi negara ini, kata Yudi, menggunakan sistem pelelangan Bank Indonesia yang bersifat terbuka dan menggunakan metode harga beragam. Bagi pemenang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif akan membayar sesuai yield atau imbal hasil yang diajukan.
Adapun pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif maksimum sebesar 30 persen dari target indikatif. Sedangkan alokasi pembelian non-kompetitif untuk FR0066, FR0063, dan FR0065 maksimal sebesar 20 persen dari total yang dimenangkan.
Lelang akan dibuka Selasa, 15 Januari, pukul 10.00 WIB, dan ditutup pukul 12.00 WIB. Hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama. Sedangkan setelmen akan dilaksanakan dua hari kemudian.
AYU PRIMA SANDI