TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian mengaku sudah mengetahui kasus kematian ayam kampung secara mendadak di Tangerang dan Bogor. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro, mengatakan, Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) telah melakukan pengujian.
Syukur menjelaskan, pengujian dilakukan dengan mengambil sampel dari ayam kampung yang mati lima hari setelah kejadian, di antaranya tujuh sampel dari Kecamatan Tigaraksa Tangerang, dan enam sampel ayam dari Kecamatan Panjang Bogor. "Di Tangerang kematian ayam kampung 50 ekor," katanya.
Dari hasil penyidikan tim Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, diketahui ada kematian ayam buras di beberapa daerah. Namun, jumlahnya tidak banyak. Berdasarkan hasil penyidikan, antara lain di Pati dan Sleman, sudah ditemukan hasil positif virus H5N1 pada sampel dari ayam buras yang mati. "Tapi kami belum dapat hasil sequencing-nya, apakah clade baru atau yang lama. Kami masih tunggu hasil ujinya," kata Syukur dalam pesan singkatnya kepada Tempo, Selasa, 25 Desember 2012.
Ia menambahkan, apabila hasil sequencing menunjukkan virus itu adalah clade baru, perlakuan yang diberikan hampir sama dengan kasus pada itik, yaitu focal culling dan biosecurity, sambil menunggu tersedianya vaksin yang cocok, yang saat ini sedang dalam kajian. Apabila virus itu clade yang lama, pengendalian dapat dilakukan sama seperti pada pengendalian virus H5N1 pada tahun-tahun sebelumnya.
Artinya, ia menambahkan, untuk pengendalian clade baru dapat merujuk kepada surat edaran Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk pengendalian pada itik. Untuk clade lama merujuk kepada pedoman pengendalian yang sudah ada sebelumnya.
Himpunan Pengusaha Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) menemukan kasus kematian mendadak ayam kampung milik peternak rakyat di sejumlah daerah. Ketua Umum Himpuli, Ade Meirizal Zulkarnain, mengatakan, kasus matinya ribuan ayam kampung ditemukan di antaranya di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.
"Ini berdasarkan laporan peternak yang saya terima kemarin. Namun, belum diketahui penyebab kematian ayam milik peternakan rakyat tersebut," kata Ade kepada Tempo, Selasa, 25 Desember 2012.
Ia mengungkapkan, kasus kematian ayam secara mendadak terbesar ada di Jawa barat, tepatnya di Sukabumi dan Bogor. Kasus kematian ayam kampung di Bogor diketahui sudah terjadi sejak Kamis lalu, yang totalnya sekitar 5.500 ekor. Sedangkan di Sukabumi diketahui terjadi sejak dua pekan lalu dengan kematian sekitar 2.500 ekor ayam kampung.
ROSALINA