"Enggak ada laporannya tuh ke saya," katanya di sela-sela seminar infrastrukture outlook di Jakarta 18 Desember 2012
Menurutnya ketika radar mengalami gangguan, maka para pesawat dipandu prosedural atau non radar. "Jadi yang biasanya bila dipandu radar jaraknya bisa dekat, jadi jauh-jauh dengan non radar," katanya. "Saya nggak ngerti yang dimaksud nyaris tabrakan itu bagaimana. Kadang-kadang suka dilebih-lebihkan," tambahnya.
Sebelumnya Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, menyampaikan matinya UPS itu hampir menyebabkan kecelakaan antara dua pesawat, yaitu sesama Lion Air. Hatta menerima laporan dari Direktur Jenderal Kementerian Perhubungan,"Lion kemudian return to base (kembali ke bandara semula)," ujar Hatta di Istana Negara, Senin 17 Desember 2012.
Tri mengungkapkan telah mengganti UPS yang terbakar dengan UPS yang dimiliki oleh bandara lain. "Sambil menunggu UPS yang dipesan, sementara di back up dari tempat lain yang tidak terlalu mandatory, sebab kalau Soekarno Hatta kan mandatory," ujarnya.
Ia enggan menyebutkan nilai kerugian akibat matinya UPS tersebut."Potensi kerugian langsung dan tak langsung pasti ada. Tak usah dibeberkan, yang penting selamat," ujarnya.
ANANDA PUTRI