TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan pusat perbelanjaan di Jakarta diperkirakan tumbuh stabil tahun depan. Kepala Riset Cushman and Wakefield, Arief Rahardjo, menyatakan pertumbuhan ini lebih didorong pada masih tingginya permintaan akan pusat belanja serbaada (one stop shopping mall).
“Pertumbuhan tingkat permintaan akan pusat perbelanjaan akan tetap tinggi pada 2013,” kata Arief dalam seminar bertajuk "Jakarta Property Market and Economic Review 2012 and Forecast 2013", Kamis, 13 Desember 2012.
Tahun ini, area ruang retail untuk pusat perbelanjaan tumbuh 7,4 persen, dan diperkirakan sama dengan pencapaian tahun depan. Dua indikator masih tingginya permintaan terlihat dari pertumbuhan permintaan ruang retail, dari 8 persen tahun ini menjadi 7,8 persen tahun depan, dan tingkat hunian diprediksi naik 81,7 persen.
Sedangkan harga sewa, kata Arief, diprediksi akan tetap stabil. Harga sewa rata-rata pusat perbelanjaan sampai akhir Desember 2012 mencapai Rp 616.800 per meter persegi per bulan. Harga sewa ini merupakan harga sewa di lantai dasar dengan lokasi premium. Tarif layanan atau service charge mencapai Rp 97.900 per meter persegi per bulan, naik 2,3 persen dibandingkan tahun lalu.
Tahun ini, ada enam pembangunan pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta, yaitu Ancol Beach City, Jembatan Multiguna Senen Jaya, Grand Paragon, Kota Kasablanka, Lippo Mall Kemang, dan Cikini Gold City. “Pada 2013, akan ada penyelesaian pembangunan empat pusat perbelanjaan lagi,” kata Arief.
Sebanyak empat pusat perbelanjaan tersebut adalah St. Moritz, Jakarta Barat; Ciputra World, Jakarta Barat; The Bay Walk, Jakarta Utara; dan Cipinang Indah Mall, Jakarta Timur.
Sampai akhir 2013, Cushman and Wakefield memprediksi akan ada 283,11 meter persegi ruang retail yang akan masuk pasar. Jika proyeksi ini terealisasi, pada akhir 2013, jumlah ruang retail pusat perbelanjaan di Jakarta akan mencapai 4.106.700 meter persegi.
Pusat perbelanjaan tahun depan akan didominasi pusat belanja one stop, yaitu mencapai 92,4 persen atau seluas 261.600 meter persegi, serta fasilitas retail penunjang sebesar 7,6 persen atau seluas 21.500 meter persegi. Pertumbuhan pusat belanja one stop tidak diikuti oleh pertumbuhan pusat belanja strata-title. “Tidak ada pasokan pusat perbelanjaan strata-title baru yang akan masuk pasar pada 2013,” kata Arief.
ANANDA TERESIA