TEMPO.CO, Jakarta - Terdepresiasinya dolar Amerika Serikat terhadap mata uang utama dunia tidak mampu dimanfaatkan oleh rupiah untuk menguat lebih jauh. Di tengah menguatnya sebagian mata uang Asia, rupiah justru melemah dan kembali berada di atas level 9.600 per dolar Amerika.
Pengamat pasar uang dari PT Harvest International Futures, Ibrahim, menjelaskan, memburuknya kinerja ekspor serta rendahnya inflasi yang membuka ruang diturunkannya suku bunga acuan BI Rate menjadi ganjalan bagi pergerakan rupiah. Meningkatnya impor minyak di bulan Oktober membuat neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit US$ 1,5 miliar sehingga menjadi ganjalan bagi penguatan mata uang lokal.
Nilai tukar rupiah di transaksi pasar uang hari ini, Selasa, 4 Desember 2012, ditutup melemah 10 poin (0,1 persen) ke posisi 9.605 per dolar Amerika.
Berita positif tumbuhnya manufaktur Cina, serta menguatnya mata uang euro, belum mampu mendorong rupiah kembali menguat. Menguatnya euro hingga mendekati US$ 1,31 terjadi karena sentimen positif dari Yunani yang akan melakukan pembelian kembali obligasi senilai US$ 13 miliar, serta Spanyol juga akan segera meminta dana talangan untuk rekapitalisasi perbankannya. Hal ini membuat dolar AS kembali limbung.
Alotnya negosiasi antara pemerintahan Presiden Barack Obama dan Kongres Amerika mengenai masalah jurang fiskal (fiskal cliff) untuk menghindari pemangkasan anggaran dan kenaikan pajak, serta data manufaktur AS yang mengalami kontraksi, melemahkan dolar. “Masalah jurang fiskal masih akan menjadi perhatian para pelaku pasar hingga minggu ketiga nanti,” ujarnya.
Mata uang regional sore ini bergerak beragam. Dolar Singapura menguat 0,04 persen menjadi 1,2182, peso Filipina terapresiasi 0,05 persen ke 40,88, serta yuan Cina menguat 0,05 persen menjadi 6,2256 per dolar AS.
Sementara won Korea melemah 0,04 persen ke 1.083,45, ringgit Malaysia susut 0,04 persen ke 3,0441, serta bath Thailand juga terdepresiasi 0,13 persen menjadi 30,68 per dolar AS.
Yen Jepang menguat 0,28 persen menjadi 82,02 per dolar AS, serta euro juga menguat 0,14 persen ke US$ 1,3072, sehingga indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya turun 0,102 poin ke level 79,78.
PDAT | VIVA B. K
Berita Terpopuler:
Bupati Garut Aceng: Saya Masih Sayang Fany
3 Alasan Bupati Garut Ceraikan Fany Octora
SBY Minta Mendagri Pantau Bupati Garut
Jokowi: Mending Saya Tidak Jadi Gubernur
Janda Bupati Garut Sebenarnya ''Ogah'' Lapor ke Polisi