TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo memastikan tidak akan ada kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada tahun depan. "Tidak ada. Saya harus kasih tahu bahwa sekarang ini kami tidak ada rencana menaikkan harga BBM," kata Agus, di kantor Presiden, seusai sidang kabinet terbatas yang membahas penciptaan lapangan kerja, Senin, 3 Desember 2012. Agus menegaskan, hingga saat ini pemerintah maupun Komisi Energi sama sekali belum membahas kenaikan harga BBM.
Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairul Tandjung juga menyatakan hal serupa. Menurut dia, di dalam lingkup internal pemerintahan, hingga saat ini, belum ada pembahasan tentang kenaikan harga BBM bersubsidi.
Sementara itu, Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menyatakan pelaku industri sebenarnya tidak keberatan jika memang harga BBM bersubsidi harus naik. Pelaku industri menyadari beban pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi terlalu besar. "Tidak apriori menolak, tetapi bukan mendukung juga, sih," kata dia. Hidayat mengatakan, kenaikan harga yang masih bisa ditoleransi pelaku industri maksimal 30 persen dari harga BBM bersubsidi saat ini. "Tetapi secara bertahap, ya," kata dia.
Ihwal permintaan tambahan kuota BBM untuk akhir tahun, Agus memastikan pembayaran untuk tambahan kuota 1,2 juta kiloliter BBM bersubsidi akan menggunakan dana talangan Pertamina. Pertamina akan dibayar menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2013.
"Untuk pembayarannya, subsidi akan menjadi sangat besar pada 2013, akan diaudit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), dan akan dibayarkan pemerintah setelah dicantumkan anggarannya dan setelah selesai diaudit BPK. Tapi nanti pada 2013, tahun ini tidak bisa," kata Agus.
Yang perlu diperhatikan, Agus menambahkan, adalah memastikan agar jangan sampai volume BBM bersubsidi pada 2013 menjadi sangat besar. Alasannya, pemerintah sudah menganggarkan 46 juta kiloliter BBM bersubsidi. "Dan itu nanti bisa melampaui. Ini masih dibicarakan Kementerian ESDM, Pertamina, BP Migas," kata dia.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa hanya tersenyum saat diberitahu ada wacana kenaikan harga BBM bersubsidi.
ARYANI KRISTANTI