TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat pada November 2012 terjadi inflasi sebesar 0,07 persen, atau tejadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 134,67 pada Oktober 2012 menjadi 134,76 pada November 2012. Inflasi disebabkan beberapa kenaikan di komoditas harga bawang merah, beras, tarif angkutan udara, dan daging sapi.
"Dari 66 kota IHK, 33 kota inflasi dan 33 kota lainnya deflasi. Kenaikan paling tinggi terjadi pada bawang merah, yang naik rata-rata lebih dari 22 persen," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo, dalam konferensi persnya, Senin, 3 Desember 2012.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-November) 2012 sebesar 3,73 persen dan laju inflasi year on year (November 2012 terhadap November 2011) sebesar 4,32 persen. Komponen inti pada November 2012 mengalami inflasi sebesar 0,14 persen, dan laju inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-November) 2012 sebesar 4,11 persen.
"Laju inflasi komponen inti year on year (November 2012 terhadap November 2011) sebesar 4,40 persen," katanya.
Menurut Sasmito, selain harga bawang, kenaikan terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks beberapa kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,20 persen. Selain itu, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,15 persen.
Kelompok-kelompok komoditas yang pada November 2012 memberikan andil inflasi yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,04 persen, kelompok perumahaan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,04 persen. "Kelompok kesehatan 0,01 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,01 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,03 persen."
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution yakin tingkat inflasi akan turun tipis dari 0,16 persen pada Oktober menjadi 0,1 persen pada November 2012. "Survei kami 0,1 persen bulan ke bulan," ucapnya, Jumat pekan lalu.
Dengan perhitungan ini, inflasi sepanjang Januari-November mencapai 3,76 persen dan inflasi secara tahun ke tahun (yoy) 4,35 persen. "Lebih rendah karena beberapa harga volatile menurun. Harga cabai, beras, relatif rendah.”
Tingkat inflasi sepanjang tahun ini juga diperkirakan sejalan dengan target inflasi bank sentral pada tahun ini yang 3,5-5,5 persen. BI juga memasang target yang sama pada 2013. Adapun dalam asumsi makro anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan tahun ini, laju inflasi dipatok 6,8 persen.
ANGGA SUKMA WIJAYA