TEMPO.CO, Denpasar - Pemerintah Provinsi Bali melalui Perusahaan Daerah PT Bali Global Energi (BGE) kini tengah menyiapkan kapal tanker. Kapal ini akan digunakan untuk menyimpan dan menyuplai gas guna kebutuhan pembangkit listrik. “Tanker sudah kami beli dan kini diparkir di Sabah, Malaysia,” kata Direktur Utama PT Bali Global Energi, Ketut Susantha, di Denpasar, Ahad, 2 Desember 2012.
Menurut Susantha, perusahaan kini tengah menyiapkan dermaga dan fasilitas penunjang lainnya di daratan dengan melakukan pembebasan tanah seluas 2 hektare. Adapun kapal yang panjangnya mencapai 240 meter dan lebar 40 meter nantinya akan diparkir sekitar 200 meter dari pantai.
“Seluruh fasilitas di darat diperkirakan akan siap dalam 6 bulan ini,” ia mengatakan.
Kapal itu nantinya akan menampung LNG yang dibawa dari Papua dan Qatar dan telah siap diregasifikasi. Yakni, untuk menggerakkan turbin tiga pembangkit listrik di Bali yang kini masih menggunakan solar.
Untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTGU) di Pemaron, Buleleng, dan PLTGU Gilimanuk caranya adalah dengan mengalirkan gas melalui pipa. Adapun unuk kebutuhan PLTG di Pesanggaran di Denpasar yang jaraknya lebih dari 100 km akan dikirimkan dengan menggunakan kapal khusus.
Menurut Susantha, proyek itu merupakan perwujudan dari visi Pemprov Bali untuk menciptakan Bali yang clean and green. “Gas adalah energi yang bersih dan tidak merusak lingkungan,” ia menegaskan.
Penghematan yang dilakukan dengan pengalihan solar ke gas mencapai Rp 6,7 triliun. Investasi untuk pembangunan proyek itu diperkirakan mencapai Rp 3,5 triliun.
PT Bali Global Energi menggandeng investor dari Thailand dan Hong Kong untuk proyek ini. Pembelian kapal sendiri menghabiskan dana hingga Rp 700 miliar.
ROFIQI H.