TEMPO.CO, Jakarta -PT Pertamina (Persero) menghentikan pengendalian pasokan BBM bersubsidi mulai Ahad, 25 November 2012. VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan hal ini sebagai upaya menghindari kerawanan sosial akibat pengendalian pasokan BBM.
"Mempertimbangkan kepentingan nasional yang lebih besar, kami memutuskan terhitung mulai 25 November 2012, Pertamina menyetop kebijakan pengendalian pasokan BBM yang sudah berjalan selama sepekan ini sambil menunggu arahan dari pemerintah selanjutnya," kata Ali dalam keterangan tertulis, Ahad, 25 November 2012.
Sejak 19 November 2012, badan usaha penyalur BBM bersubsidi menjatah pengiriman BBM bersubsidi agar kuota tidak terlampaui. Jumlah BBM bersubsidi yang dikirimkan hanya sebanyak sisa kuota BBM masing-masing daerah per 19 November 2012 dibagi jumlah hari hingga 31 Desember 2012.
Pengendalian pasokan ini semula bertujuan agar BBM bersubsidi yang diberi kuota 44,04 juta kiloliter tak habis sebelum akhir tahun. Pengendalian ini menurut Ali mengacu kepada surat Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) tertanggal 7 November 2012 perihal Pengendalian Distribusi Sisa Kuota BBM Bersubsidi 2012.
Ali menyatakan normalisasi pendistribusian BBM bersubsidi disebabkan munculnya keresahan masyarakat konsumen BBM bersubsidi di berbagai daerah. Namun Ali berjanji Pertamina tetap berupaya menjaga distribusi BBM bersubsidi tepat sasaran. "Kami bekerja sama erat dengan aparta untuk memastikan penyaluran dapat berjalan lancar," kata Ali.
Namun Ali juga mengharapkan kesadaran masyarakat untuk menghemat BBM dan menggunakan BBM bersubsidi juga terus meningkat. Menurutnya, dalam enam bulan terakhir sejak berbagai program pembatasan diluncurkan pemerintah sudah tumbuh. "Kesadaran masyarakat menggunakan BBM non subsidi telah mulai tumbuh menggembirakan dalam enam bulan terakhir," kata Ali.
Pada September 2012, pemerintah dan DPR menyepakati kuota BBM bersubsidi yang pada APBNP 2012 sebanyak 40 juta kiloliter ditambah menjadi 44,04 juta kiloliter. Hingga 19 November 2012, penyaluran telah mencapai 39,7 kiloliter atau 90,14 persen kuota.
BERNADETTE CHRISTINA
Baca juga
Efisiensi Perbankan Dinilai Belum Memuaskan
BI Genjot Porsi Kredit Produktif
Danamon Akan Terbitkan Obligasi Berkelanjutan
Bank Permata Targetkan Dana Segar Rp 3,8 Triliun
BI Bakal Luncurkan Branchless Banking