TEMPO.CO, New York - Harga saham di bursa Amerika kembali naik setelah terjadi kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, sehingga indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq berhasil memperpanjang keuntungannya dalam empat sesi.
Dalam perdagangan semalam indeks saham utama Dow Jones ditutup naik 48,38 poin (0,38 persen ke posisi 12.836,89, indeks saham teknologi Nasdaq naik 9,87 poin (0,34 persen) ke 2.926,55, serta indeks S&P 500 juga menguat 3,22 poin (0,23 persen ke level 1.391,03.
Ketiga indeks patokan semua naik lebih dari dua persen sepanjang minggu ini. Hari ini bursa Amerika libur untuk perayaan hari Thanksgiving dan hari Jumat perdagangan akan berlangsung lebih singkat sehingga pasar sedikit menahan diri masuk ke pasar.
Di Kairo, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton dan Menteri Luar Negeri Mesi Mohammed Kamel Amr mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Hamas setelah lebih dari seminggu dibombardir dengan serangan udara dan rudal.
Minggu ini, pasar mangadopsi nada yang lebih positif setelah Presiden Barack Obama dan para pemimpin Konggres menyuarakan kepercayaannya terhadpa kesepakatan anggaran dapat dicapai untuk menghindari kenaikan pajak otomatis dan pemangkasan anggaran belanja yang dijadwalkan dimulai awal tahun ini.
“Risiko jangka pendek terbesar bagi masalah perekonomian dan pasar tenaga kerja saat ini adalah tebing fiskal. Semakin cepat tercapai kesepakatan dan kejelasan yang lebih besar dan dapat dicapai, akan semakin baik,” kata Jim Baird, kepala strategi investasi dari Plante Moran Financial Advisors.
“Ditengah kekhawatiran terhadap penyelesaian defisit fiskal, saya pikir reli kenaikan di akhir tahun semakin dekat, atau benar-benar telah dimulai,” tutur Jeffrey Saut, kepala strategi investasi dari Raymond James, dalam catatan hariannya.
Saham energi mencatat kinerja yang paling bagus dari 10 sektoral saham indeks S&P 500 seiring terjadinya konflik di Timur Tengah. Harga minyak di bursa komoditas New York naik 63 sen (0,41 persen) menjadi US$ 87,38 per barel. Sedangkan harga emas naik US$ 4,6 menjadi US$ 1.728,2 per troy ounce.
Indeks kepercayaan konsumen di bulan November naik sedikti menjadi 82,7, namun lebih rendah dari perkiraan para analis sebelumnya.
MARKETWATCH / VIVA BUDY K