TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyatakan stok sapi di dalam negeri cukup untuk memenuhi kebutuhan daging nasional. Namun, butuh dukungan untuk kelancaran distribusinya. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan, stok sapi di sentra-sentra produksi ada dan cukup.
"Diharapkan semua pihak mendukung kelancaran distribusi dan transportasi sapi maupun daging antar-provinsi dan antar-pulau," kata Syukur kepada Tempo, Ahad, 18 November 2012.
Kecukupan stok ini, katanya, terpantau dari jumlah pasokan sapi di sentra produksi untuk dikirim ke provinsi lain sudah kembali normal. Begitu pun dengan pasokan sapi dan daging ke pasar di Jawa Timur yang kembali lancar.
"Sembilan puluh persen seperti semula, sebelum Idul Adha," ujarnya. Namun, ia mengakui harga daging masih sedikit fluktuasi, meskipun ada yang sudah mulai terkoreksi minggu ini, seperti di Jawa Tengah.
Syukur menambahkan tahun ini, pemerintah menghitung, kebutuhan daging sebesar 484 ribu ton. Ketersediaan daging sapi dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan sebanyak 399 ribu ton, sisanya 85 ribu ton dipenuhi dari impor.
Jumlah impor tahun ini terbagi atas daging sapi sebesar 34 ribu ton, dan sapi bakalan 283 ribu ekor. Sedangkan tahun lalu, pemerintah memberikan kuota impor daging sapi sekitar 93 ribu ton, dan sapi bakalan 600 ribu ekor.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Suswono meminta pelaku usaha memanfaatkan sapi lokal untuk mendukung program swasembada daging. Dengan begitu, volume impor bisa berkurang 5 persen secara bertahap tiap tahun.
"Importir kami harap ada suatu kepedulian memanfaatkan produk lokal. Kalau ada kekurangan baru tidak apa-apa impor. Tapi usahakan dari sapi lokal dulu, apalagi kita punya sapi-sapi unggulan," ujarnya.
ROSALINA