TEMPO.CO, Jakarta--Kementerian Pertanian memprediksi akan terjadi pertumbuhan populasi sapi pada 2013 menjadi 16,82 juta ekor. Hingga November 2012, jumlah populasi sapi telah mencapai 15,99 juta ekor sapi. Jumlah ini meningkat dari tahun 2011 sebesar 16,18 juta ekor sapi.
"Ada gairah peternak untuk berternak sapi bangkit kembali, permintaan kawin suntik serentak meningkat secara signifikan," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syukur Irwanto kepada Tempo, sabtu, 17 November 2012.
Gairah berternak tersebut, menurut Syukur sudah terlihat dari mulai berkembangnya area peternakan di bekas tambang-tambang batubara di Kalimantan. Selain itu, pemerintah mengapresiasi berdirinya Badan Usaha Milik Negara di bidang pembibitan sapi yakni PT Berdikari.
Syukur mengimbuhkan, geliat berternak sapi juga terlihat dari pengembangan sapi integrasi di lahan sawit di Kalimantan dan Sumatera. "Populasi sapi yang dikembangkan di areal perkebunan kelapa sawit sudah mencapai 60 ribuan ekor," ujarnya. Usaha tersebut, kata Syukur dilakukan oleh pihak PT Perkebunan Nusantara, perusahaan swasta, dan BUMN.
Menanggapi kelangkaan dan lonjakan harga daging sapi, pemerintah tidak akan menambah kuota impor daging sapi. Namun, dalam waktu dekat, pemerintah akan memasok 5.000 ekor sapi siap potong dari Nusa Tenggara Barat untuk
Syukur mengatakan pasokan daging sapi di Jabodetabek cukup. Sebab, stok sapi di feedloter di Jabodetabek masih tersedia sebanyak 130 ribu ekor sapi. Jumlah tersebut terdiri dari sapi lokal sebanyak 38 ribu ekor dan sapi eks-impor sebanyak 92 ribu ekor. Pasokan juga akan berangsur normal karena pada November dan Desember akan masuk 15 ribu ekor sisa impor kuartal empat.
AYU PRIMA SANDI
Baca juga:
Outsourcing Dihapus, Kecuali di 5 Pekerjaan Ini
Gelombang Demo Buruh Pengaruhi Besaran Upah
Muhaimin: Istilah Outsourcing Jangan Dipakai Lagi
Setelah Tempe-tahu, Kini Daging Langka
''Kelangkaan Daging Sapi Hanya Sementara''