TEMPO.CO, Jakarta - Norgas Carriers Pte Ltd meminta kapal tanker Norgas Cathinka, yang memuat gas polymer grade propylene, dievakuasi dari Pelabuhan Merak, Banten. Alasannya, sejumlah awak kapal menemukan adanya kebocoran pada katup pengaman yang berfungsi menjaga kestabilan suhu di dalam tangki gas.
“Kami telah melaporkan masalah ini kepada pusat kendali Pelabuhan Merak dan Administrasi Pelayaran, dan tentang bahaya yang dapat terjadi akibat kebocoran katup pengaman,” kata Charles Freeman, juru bicara perusahaan kapal tanker Norgas Cathinka.
Kebocoran itu, menurut Freeman, terjadi sejak Kamis pekan lalu, 8 November 2012. Saat itu, awak yang ditugaskan tetap berada di kapal menemukan kebocoran pada katup pengaman CT 2C di sisi kanan kapal. Mereka berusaha menangani kebocoran tersebut dengan perlengkapan pemadam api. Kebocoran berhasil diatasi dengan menyisipkan flens atau penguat pada katup pengaman.
Kapal tanker Norgas Cathinka ditahan di Pelabuhan Merak dan tak diizinkan berlayar oleh Pengadilan Negeri Serang. Kapal ini mengalami tabrakan yang mengakibatkan delapan orang meninggal dunia, 69 orang hilang, dan tenggelamnya Kapal Motor Penumpang Bahuga Jaya di perairan Selat Sunda pada 26 September 2012.
Norgas Cathinka memuat polymer grade propylene yang sifatnya tidak stabil dan mudah terbakar jika berada pada suhu di atas -45 derajat Celsius. Sistem katup pengaman dan kompresor-lah yang membuat temperatur gas di dalam tangki stabil.
Nah, katup pengaman dan kompresor ini dijadwalkan menjalani perawatan berkala pada 14 Oktober 2012. Jika tidak dilakukan perawatan, suhu zat propylene sebanyak 3.045 ton metrik di dalam tangki tersebut akan meningkat dan dapat menyebabkan ledakan besar. Oleh karena itu, Freeman mengatakan, Norgas meminta supaya kapal tanker itu dapat berlayar ke Singapura untuk melakukan docking atau overhaul.
FRANSISCO ROSARIANS | MARIA YUNIAR
Baca juga:
Ini Muatan Kapal Tanker Norgas yang Berbahaya
Awas! Ada 'Bom Waktu' Norgas di Merak