TEMPO.CO, Jakarta - Mencuatnya kembali kekhawatiran dari kawasan euro, setelah Perdana Menteri Luksemburg Jean-Claude Juncker mengatakan akan mengadakan pertemuan kembali untuk membahas dana talangan bagi Yunani senilai US$ 41 miliar, memicu pelemahan euro.
Alhasil, dolar Amerika Serikat kembali menguat terhadap mata uang dunia. Imbasnya, rupiah pada perdagangan hari ini, Selasa, 13 November 2012, ditutup melemah 5 poin (0,5 persen) ke level 9.625 per dolar AS.
Pengamat pasar uang dari PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk, Rully Nova, menjelaskan, adanya ketidakpastian di Eropa terkait masalah bantuan Yunani dan pagu defisit anggaran di Amerika membuat para pelaku pasar bersikap lebih hati-hati. “Mereka lebih merasa nyaman memegang dolar AS sehingga rupiah kembali melemah,” ujarnya.
Kecemasan investor terhadap Yunani akan kesulitan untuk mendapatkan data talangan lanjutan serta kemungkinan akan keluar dari zona Uni Eropa membuat euro kembali melemah ke level terendahnya dalam dua bulan terakhir hingga di bawah level US$ 1,27. Walhasil, tekanan dolar Amerika terhadap rupiah tetap masih ada.
Dipertahankannya suku bunga acuan BI Rate di level 5,75 persen serta turunnya defisit neraca perdagangan di triwulan ketiga menjadi 2,4 persen dari produk domestik bruto dapat meminimalkan tekanan dari faktor global. “Dengan rendahnya ancaman inflasi sebenarnya ada ruang bagi bank sentral untuk menurunkan suku bunganya, namun kondisi rupiah yang masih mengalami tekanan BI Rate kembali dipertahankan,” kata Rully.
Dolar Singapura sore ini ditutup melemah 0,02 persen, won Korea Selatan terdepresiasi 0,09 persen, peso Filipina turun 0,24 persen, serta ringgit Malaysia juga melemah 0,09 persen.
Mata uang Uni Eropa, euro, melemah 0,34 persen ke US$ 1,2668, sedangkan yen Jepang menguat 0,26 persen ke 79,28 per dolar AS. Dan indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya sore ini naik 0,183 poin ke level 81,218.
PDAT | VIVA B. KUSNANDAR
Terpopuler:
Disiapkan Rp 600 Miliar untuk Kampung Deret Jokowi
Dua Ribu Unit Mobil Esemka Dipesan
Korea Bangun Arena Judi Rp 2.800 Triliun!
Dahlan Santai Penuhi Undangan Komisi VII
Tak Catat Pertanyaan, Dahlan Disindir Anggota DPR