TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan Jakarta termasuk kota yang terbelakang untuk penanganan limbah rumah tangga. "Jakarta harus malu, karena penanganan limbah baru sekitar 2 persen," kata Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, dalam konferensi pers di kantornya, Kamis, 1 November 2012.
Ia menyebut Jakarta masih kalah dari kota-kota besar di Indonesia, seperti Bandung, Yogyakarta, Cirebon, dan Medan. Di kota-kota tersebut, penanganan limbah sudah lebih dari 3 persen, dengan fasilitas storage yang tersedia. Djoko pun membandingkan kondisi Jakarta dengan Singapura dan Kuala Lumpur.
Baca Juga:
Djoko Kirmanto mengungkapkan, penanganan limbah rumah tangga di Singapura sudah 100 persen. Sedangkan Kuala Lumpur sudah berhasil menangani 90 persen limbah rumah tangga.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, berjanji segera mengejar ketertinggalan Jakarta dalam hal penanganan limbah. Ia mengakui, penanganan limbah rumah tangga di Jakarta baru 2,38 persen. Penanganan limbah menjadi salah satu topik yang dibahas dalam pertemuannya dengan Kementerian Pekerjaan Umum hari ini.
Djoko menjelaskan, banyak tugas Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bisa diintegrasikan dan disinkronkan. Keduanya membahas beberapa kegiatan yang menyangkut pembangunan di wilayah DKI Jakarta. Selain penanganan limbah rumah tangga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga membahas percepatan penataan Ciliwung.
Baca Juga:
"Masalah air minum, tata ruang, transportasi, serta penanganan banjir atau flood mitigation project juga tadi dibahas," ujar Menteri Djoko.
MARIA YUNIAR
Terpopuler:
Dahlan: Ada yang Ingin Saya Dicopot dari Kabinet
BPK: Menteri Lakukan Pembiaran di Proyek Hambalang
Penyertaan Modal Negara Jadi Modus Upeti BUMN
Indeks Kepercayaan Konsumen RI Tertinggi di Dunia
Proyek Hambalang Rugikan Negara Rp 243,66 Miliar