TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Keuangan PT Bank Permata Tbk, Giridhar S Varadachari, mengatakan perseroan berencana untuk menerbitkan penawaran umum terbatas (right issue) senilai Rp 2 triliun dalam waktu dekat. Langkah ini dilakukan perseroan untuk memperkuat posisi modal. Rencana right issue ini akan terlebih dulu dimintakan izin dari para pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar November mendatang.
"Permata Bank akan mengeluarkan tambahan saham kelas sebanyak 1,64 miliar lembar dengan harga Rp 1.215 per lembar saham baru," tutur Giridhar dalam keterangan tertulisnya, Senin, 22 Oktober 2012.
Ia memerinci dalam right issue kali ini setiap pemegang 11 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 4 Desember 2012 pukul 16.00 WIB mempunyai dua Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu ("HMETD"). Setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu saham baru.
Dalam RUPSLB nanti perseroan mempunyai tiga agenda yang akan dimintai persetujuannya dalam rapat. Agenda tersebut yaitu peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor perseroan melalui penawaran umum terbatas V dengan penerbitan right issue, perubahan anggaran dasar perseroan, dan perubahan susunan pengurus perseroan.
Saat ini, Bank Permata memiliki posisi permodalan yang kuat dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 13,2 persen per 30 Juni 2012. Dalam laporan keuangan semester I 2012, Bank Permata mencatat laba operasional meningkat 18 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp 890 miliar.
Total pendapatan operasional meningkat 36 persen dibandingkan dengan di tahun sebelumnya menjadi Rp 3,317 triliun yang didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga dan pendapatan berbasis komisi. Pertumbuhan penyaluran kredit juga menguat sebesar 41 persen dibandingkan dengan di tahun sebelumnya menjadi Rp 84,4 triliun di akhir periode.
Selain memerlukan persetujuan dari para pemegang saham, untuk aksi korporat ini, perseroan juga masih membutuhkan izin dari Bapepam LK. Ia berharap rencana ini dapat terealisasi setidaknya pada akhir tahun nanti.
GUSTIDHA BUDIARTIE
Berita Terpopuler:
Basuki: Kami Tidak Keteteran Hadiri Acara
Surya Paloh dan Edwin Rebutan Gunung Emas
Pengamat Sarankan Jokowi Delegasikan Wewenangnya
Penambang Liar Berebut Emas dengan Surya Paloh
Jokowi Dapat ''Lampu Hijau'' Bangun Kampung Susun