TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatat pertumbuhan laba bersih naik sebesar 24,5 persen pada kuartal ketiga tahun ini dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, yakni dari Rp 4,1 triliun menjadi Rp 5,04 triliun. Direktur Keuangan BNI Yap Tjay Soen mengatakan peningkatan laba bersih itu ditopang oleh penurunan provision expenses atau penyediaan biaya sebesar 8,7 persen, yaitu dari Rp 2,48 triliun menjadi Rp 2,27 triliun.
Selain itu, hal itu juga disebabkan penurunan biaya pajak yang disebabkan penambahan saham di pasar modal,” katanya di Jakarta, Senin, 22 Oktober 2012.
Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo mengatakan pendapatan operasional juga merupakan penyangga tumbuhnya laba bersih. ”Pendapatan operasional kami yang tumbuh 12,1 persen merupakan penyangga tumbuhnya laba bersih BNI. Itu merupakan hasil dari perbaikan kinerja kami yang terus dikembangkan.”
Dari pendapatan bunga bersih, perseroan mencatat terjadi peningkatan sebesar 19 persen dalam setahun dari Rp 9,41 triliun menjadi Rp 11,20 triliun pada triwulan tiga 2012. Di lain pihak, pendapatan nonbunga tumbuh 0,6 persen dari Rp 5,71 triliun menjadi Rp 5,75 triliun.
Total aset BNI pada kuartal III-2012 tercatat sebesar Rp 310,4 triliun atau tumbuh 16,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011 sebesar Rp 224,81 triliun. Di sisi kewajiban, dana pihak ketiga (DPK) BNI meningkat dari Rp 204,4 triliun menjadi Rp 238,9 triliun.
Hal tersebut juga ditandai dengan meningkatkannya CASA (current account saving account) sebesar Rp 31,7 triliun. Dengan demikian, komposisi dana murah pada DPK yang terhimpun meningkat dari 60 persen pada kuartal III-2011 menjadi 64 persen pada tahun ini. Sedangkan dari sisi total pinjaman, BNI hanya mencatat kenaikan sebesar 14,8 persen menjadi Rp 160,716 triliun menjadi Rp 184,475 triliun. "Sebanyak 35 persen mengalir untuk kredit korporasi."
Gatot optimistis target penyaluran kredit 18–20 persen hingga akhir tahun akan tercapai. "Karena ada potensi kegiatan di masing-masing daerah. "
ANANDA PUTRI