TEMPO.CO, Surakarta - Perusahaan Listrik Negara Area Surakarta tahun ini menganggarkan Rp 27 miliar untuk investasi di jaringan. Manajer PLN Area Surakarta, Purwadi, mengatakan, investasi digunakan untuk membangun penyulang baru, penggantian trafo, hingga mengganti peralatan listrik yang sudah usang. “Semuanya bertujuan menjamin keandalan jaringan dan pasokan listrik,” kata dia kepada wartawan, Rabu, 10 Oktober 2012.
Dia mengatakan, investasi Rp 27 miliar tersebar di 11 rayon yang menjadi wilayah kerja PLN Surakarta, seperti Kartasura, Grogol, Sukoharjo, Manahan, Solo Kota, Sragen, dan Karanganyar. Tapi yang paling kurang dari sisi infrastruktur adalah rayon Jatisrono, Wonogiri.
Purwadi mengakui masih banyak kendala dalam menjamin pasokan listrik ke masyarakat. Terutama gangguan dari ranting pohon yang menyentuh kabel listrik. Menurut dia, kabel listrik semestinya tidak tersentuh apa pun. Tidak hanya itu, gangguan lain, seperti kabel yang aus hingga trafo yang tidak kuat menerima beban, juga jadi kendala tersendiri.
“Kami juga membangun trafo baru untuk mengakomodasi pelanggan baru dan bagi pelanggan yang ingin menaikkan daya listrik,” ujar Purwadi. Tahun ini, PLN Surakarta menargetkan tambahan pelanggan baru sebanyak 6.000 pelanggan dan 2.000-3.000 pelanggan untuk penambahan daya.
Humas PLN Area Surakarta, Soeharmanto, mengatakan, saat ini jumlah pelanggan listrik di Area Surakarta sekitar 1 juta pelanggan. “Sembilan puluh delapan persen pelanggan rumah tangga,” katanya. Dia menyatakan, selain menerima permohonan sambungan baru dari pelanggan rumah tangga, pihaknya juga masih menerima permintaan dari kalangan industri.
Tahun ini ada 30 pelanggan industri yang meminta sambungan baru dengan rata-rata daya listrik 50 kilo volt ampere (kVA). Namun, belum semua permintaan dikabulkan karena masih proses survei dan perbaikan jaringan untuk menjamin keandalan pasokan listrik.
“Masih ada 20-an industri masuk daftar tunggu yang akan kami penuhi secara bertahap. Kami tidak ingin menambah pelanggan baru, tapi pelayanan kepada pelanggan lama jadi terabaikan karena listriknya drop,” ujar Soeharmanto. Saat ini, beban puncak listrik di Surakarta pada siang hari sebesar 486-490 megawatt, sedangkan di malam hari 504-510 MW.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Terpopuler:
2/3 Bintang Film Porno Jepang Jadi Pelacur
Gaji Menteri Tak Cukupi Kebutuhan Siti Fadilah
Kata Siti Fadilah Soal Uang ke Cici Tegal
FPI Tolak Wagub DKI Pimpin Lembaga Islam
Perwira Polisi Minta Maaf Setelah Curhat Soal KPK