TEMPO.CO, Jakarta - Penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hingga akhir September 2012 telah mencapai 33,16 juta kiloliter. Penyaluran ini mencapai 75,29 persen dari kuota penyesuaian sebesar 44,04 juta kiloliter.
VP Corporate Communicatioan Pertamina Ali Mundakir mengatakan saat ini baru DKI Jakarta yang menggunakan kuota BBM bersubsidi tambahan. Jatah Premium DKI Jakarta dalam APBN Perubahan 2012 habis pada 20 September 2012. "Baru DKI yang menggunakan tambahan kuota, sekitar 6.000 kiloliter per hari," kata Ali ketika dihubungi Tempo di Jakarta, Selasa, 9 Oktober 2012.
Pada pertengahan September, DPR menyetujui tambahan kuota BBM bersubsidi sebanyak 4,04 juta kiloliter. Hal ini disebabkan kuota BBM bersubsidi APBNP 2012 sebesar 40 juta kiloliter diperkirakan secara nasional habis pada pertengahan November 2012. "Sekarang kami masih menunggu kuota per daerah dari BPH Migas," Ali mengatakan.
Hingga akhir September 2012 penyaluran Premium telah mencapai 20,9 juta kiloliter, solar 11,47 juta kiloliter, dan minyak tanah 890.794 kiloliter. Kuota Premium mendapat tambahan 3,5 juta kiloliter dan solar 1,1 juta kiloliter.
Sementara itu, kuota minyak tanah sebesar 500.000 kiloliter dialihkan untuk BBM bersubsidi jenis Premium dan solar. Pemerintah memperkirakan kebutuhan minyak tanah hingga akhir 2012 hanya 1,2 juta kiloliter, karena banyak masyarakat beralih menggunakan LPG.
BERNADETTE CHRISTINA