TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) Hoesen memaparkan akan mengkaji laporan tertulis paparan publik insidental yang diserahkan oleh PT Berau Coal Energy Tbk dan PT Bumi Resources Tbk pada hari ini.
Menurut Hoesen, BEI meminta lima jawaban permasalahan untuk dijawab perusahaan tersebut, mulai dari soal kewajiban utang perusahaan, audit investigasi Bumi Plc, performa keuangan perusahaan, pemberitaan terkait penurunan utang, serta penjualan saham kepada PT Mitratama Perkasa.
"Dari permintaan tersebut ada yang belum jelas," kata Hoesen ketika dijumpai di kantornya, Kamis, 04 Oktober 2012.
Hal yang belum jelas tersebut adalah soal adanya investigasi independen yang dilakukan oleh Bumi Plc kepada kedua perusahaan tersebut. Sebab, Bumi Plc telah melaporkan akses tersebut dalam keterbukaan di London Stock Exchanges. Tetapi, berdasarkan paparan kemarin, baik Bumi maupun Berau belum bisa menjawab pertanyaan tersebut.
"Jawabannya itu antara belum atau tidak ada investigasi tersebut, ini yang perlu diklarifikasi," kata Hoesen. Memang, ia menyadari kemungkinan terdapatnya perbedaan sistem antara di London dan di sini. Tetapi, tetap saja untuk kepentingan publik semuanya harus dipublikasikan secara jelas.
Hoesen belum bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menganalisis laporan tertulis tersebut. Ia tidak menutup kemungkinan BEI akan meminta BUMI untuk melakukan paparan publik kembali jika hasil analisis tidak sesuai dengan harapan.
GUSTIDHA BUDIARTIE