Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembentukan Lembaga Pangan Dinilai Pemborosan

image-gnews
Seorang pekerja memikul beras di Gudang Bulog  Divisi regional  Makassar, Selasa (3/4). TEMPO/Hariandi Hafid
Seorang pekerja memikul beras di Gudang Bulog Divisi regional Makassar, Selasa (3/4). TEMPO/Hariandi Hafid
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pembentukan lembaga baru implementasi dari Rancangan Undang-undang (RUU) Pangan dianggap tidak efektif. Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Indonesia Franky Sibarani menyatakan pembentukan lembaga baru hanya membebani anggaran negara di masa depan.

"Hanya pemborosan saja, kenapa tidak mengoptimalkan lembaga yang ada saat ini," ujarnya ketika dihubungi, Kamis, 27 September 2012.

Ia menilai pembentukan lembaga baru dikhawatirkan semakin membebani anggaran belanja negara, sebab di samping memerlukan sumber daya manusia dan anggaran yang tidak sedikit, keberadaannya belum tentu berdampak pada regulasi menjaga stabilitas pangan. "Belum tentu bakal semakin membantu dalam kebijakan pangan.”

Pembentukan lembaga itu menuntut perampingan lembaga pengatur pangan, namun dalam kenyataannya hal itu tidaklah mudah. "Nantinya malah kontradiktif. Yang seharusnya mengatur kebijakan pangan malah sibuk membahas lembaga," kata Franky.

Franky berharap pembahasan RUU Pangan segera diteken pemerintah sehingga mampu menelurkan kebijakan strategis dalam melindungi pangan nasional. "RUU-nya memang perlu, tapi tidak harus dengan mengganti lembaganya.”

Saat ini pembahasan RUU pangan yang dibahas DPR bersama pemerintah telah memasuki tahap akhir. RUU pengganti UU Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan ini diharapkan bisa selesai sebelum akhir tahun ini.

Firman Soebagyo, Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat sekaligus salah satu Pimpinan Panitia Kerja RUU Pangan, menambahkan, pembentukan lembaga baru justru dibutuhkan untuk memangkas kesemrawutan dalam penyediaan dan distribusi pangan saat ini. "Justru dengan lembaga ini bakal memupus kartel dan mafia pangan," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

DPR dan pemerintah telah menyepakati lembaga baru pangan yang independen langsung di bawah koordinasi Presiden. Selama ini pengelolaan pangan masih mengikuti mekanisme pasar yang dikuasai kalangan swasta. "Akhirnya seperti ini harga mahal, pasokan sulit sebab swasta yang mengatur," ujarnya.

Ia berharap keberadaan Perusahaan Umum Bulog nantinya bisa dilebur dalam lembaga baru itu serta berubah fungsi untuk dikembalikan sebagai buffer stock sejumlah bahan pangan. "Soal namanya saya lebih setuju Bulog saja, cuma jadi badan yang langsung di bawah Presiden," ucapnya.

Rencananya RUU pangan bakal segera disahkan pemerintah Oktober mendatang. "Ada sedikit pasal dan masukan yang belum dimasukkan, mungkin tidak lama lagi disepakati," kata Firman.

JAYADI SUPRIADIN

Berita lain:
Bea Cukai Beli Anjing Pelacak Rp 450 Juta

2015, Instalasi Listrik ke Malaysia Terpasang

Tingginya Permintaan Dolar AS Lemahkan Rupiah

Harga Perkantoran Ciputra Naik 55 Persen

BPK: Jamsostek Tak Efektif Salurkan Dana Pensiun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

4 hari lalu

Direktur ID FOOD Bernadetta Raras saat menjadi pembicara di Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Workshop on Promoting Women Economic Empowermen Across Agri-Food Chain di Hanoi, Vietnam, 16 April 2024. (ID FOOD)
Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.


Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

9 hari lalu

Pedagang di Pasar Palmerah mengeluh mahalnya harga cabai rawit merah dan cabai merah kriting yang menyentuh harga Rp 100 ribu-Rp 110 ribu. Tempo/Mutia Yuantisya
Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.


ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

11 hari lalu

Pekerja melakukan bongkar muat gula kristal putih impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu 1 April 2023. Holding Pangan ID Food mendatangkan Gula Kristal Putih (GKP) impor tahap pertama sebanyak 107.900 ton untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga gula serta memenuhi kebutuhan saat Ramadhan dan Lebaran sesuai penugasan dari Badan Pangan Nasional. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.


PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

16 hari lalu

Ilustrasi pasar murah. ANTARA/Irsan Mulyadi
PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.


Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

16 hari lalu

Penjualan daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Selasa 12 Maret 2024. Data Badan Pangan Nasional per hari ini, 12 Maret 2024 harga rata-rata nasional untuk daging sapi murni sebesar Rp 140.380 per kilogram.  TEMPO/Tony Hartawan
Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.


Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

20 hari lalu

Data inflasi Badan Pusat Statistik (BPS). Per Maret 2024, inflasi tahunan mencapai 3,05 persen menjelang Lebaran 2024.
Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.


Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

22 hari lalu

Ilustrasi pupuk UREA. Shutterstock
Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.


Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

28 hari lalu

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika sidak pengawasan relaksasi HET beras di Pasar Induk Beras, Cipinang, Jakarta Timur pada Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/Annisa Febiola.
Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.


Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

29 hari lalu

Pedagang tengah melayani pembeli di Pasar PSPT, Jakarta, Rabu, 1 November 2023. BPS melaporkan sejumlah komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar terhadap inflasi Oktober 2023 yang mencapai 2,56% secara tahunan atau (year-on-year/yoy). Tempo/Tony Hartawan
Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.


Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

34 hari lalu

Ilustrasi arus mudik dan balik Lebaran. TEMPO/Hilman Fathurrahman
Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

Menhub Budi Karya Sumadi memperkirakan titik kemacetan pada arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi di ruas Jalan Tol Cipali.