TEMPO.CO, New York - Minyak mentah jenis light sweet kembali turun untuk ketiga harinya sehingga berada di bawah US$ 90 per barel karena keprihatinan kawasan Eropa. Di lain pihak, turunnya persediaan gagal mengangkat harganya.
Turunnya cadangan minyak yang diberitakan oleh Badan Energi Amerika (EIA) tidak mampu melawan kekhawatiran permintaan minyak akan berkurang di tengah gejolak di Eropa dan kecemasan bahwa pelonggaran moneter lanjutan tidak cukup untuk mendorong perekonomian AS.
Harga komoditas minyak mentah untuk kontrak bulan November kembali turun US$ 1,39 (1,5 persen) menjadi US$ 89,98 per barel diperdagangan Bursa Komoditas New York semalam. Ini merupakan harga terendahnya sejak 2 Agustus lalu.
Dalam laporannnya, EIA mmengatakan bahwa cadangan minyak mentah turun 2,4 juta barel hingga tanggal 21 September kemarin. Sedangkan analis yang disurvei oleh Platts memperkirakan adanya kenaikan 1,5 juta barel.
Eia melaporkan cadangan bensin turun 500 ribu barel, timbunan dalam bentuk sulingan yang berupa minyak pemanas merosot 500 juta barel. Sedangkan analis yang di survei Platts memprediksikan bahwa pasokan untuk bensin dan sulingan meningkat 1 juta barel.
“Kekhawatiran pasar tertuju pada permintaan. Ditambah lagi kecemasan bahwa stimulus lanjutan tidak mampu mendorong pertumbuhan membuat harga minyak meluncur di bawah US$ 90 per barel,” kata Gene MeGillian, broker dan analis dari Tradition Energy di Connecticut.
Reli kenaikan indeks hingga mencapai US$ 100 per barel dua minggu lalu akibat spekulasi meningkatnya permintaan yang signifikan dari langkah Bank Sentral AS (The Fed) meluncurkan stimulus lanjutan tampaknya mulai berakhir. Para investor kini mulai cemas akibat munculnya ketidakpastian di zona Eropa.
Biaya pinjaman di Spanyol kembali melonjak di atas 6 persen, yang merupakan level dianggap rawan dan dapat mengganggu penyelesaian krisis utang di zona Eropa. Meningkatnya biaya pinjaman di Spanyol ini tidak terlepas adanya aksi protes terhadap langkah penghematan yang mengguncang Madrid. Selain itu, wilayah Catalonia mengumumkan akan melakukan pemilihan umum yang berpotensi menjadi negara baru di Eropa.
Demontrasi yang berlangsung di ibukota Yunani, juga berlangsung ricuh polisi mencoba menghadapi para pendemo yang menentang pengetatan anggaran.
Yunani kembali menjadi sorotan setelah setelah Bank Sentral Uni Eropa (ECB) berpotensi tidak akan ambil bagian dalam restrukturisasi utang disana karena dianggap merupakan pembiayaan yang dilarang oleh Jerman, menurut laporan harian Jerman Die Welt.
Harga komoditas bensin untuk kontrak bulan Oktober dalam perdagangan Rabu waktu setempat juga turun 11 sen (3,8 persen) menjadi US$ 3,08 per galon. Sedangkan harga minyak pemanas juga tergelincir 1 sen (0,1 persen) menjadi US$ 3,11 per galon.
Di lain pihak, harga gas alam justru naik 10 sen (3,4 persen) menjadi US$ 3,02 per mBtu. Ini merupakan harga tertinggi gas dalam dua pekan terakhir. Berakhir kontrak untuk bulan ini dalam perdagangan semalam menjadi salah satu pemicu naiknya gas alam.
MARKETWATCH / VIVA B. KUSNANDAR
Berita Terpopuler:
DPR Terbelah Jika Kapolri Dipanggil KPK
Ini yang Akan Terjadi Jika Jendela Pesawat Dibuka
PDIP Tak Setuju Protokol Antipenistaan Agama SBY
Bulan Madu PDIP dan Prabowo di Ujung Tanduk
DPR Pertanyakan Konflik Menhan dan Jakarta Post