TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina menyambut baik keputusan DPR untuk menambah kuota BBM bersubsidi tahun ini sebesar 4,04 juta kiloliter. Meski begitu, Pertamina mendesak rincian pencairan dana tambahan untuk kuota BBM bersubsidi itu segera diputuskan.
Pasalnya, tambahan kuota BBM bersubsidi untuk tahun lalu pun, sampai sekarang belum dibayar pemerintah. "Sebagai badan usaha milik negara, kami memahami ada proses yang harus dilalui,” kata VP Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, Selasa 18 September 2012. Meski pembayaran terlambat, Pertamina akan terus menyalurkan BBM bersubsidi ke masyarakat.
Sebelumnya Komisi VII DPR menyetujui tambahan kuota BBM bersubsidi pada 2012 sebesar 4,04 juta kiloliter. Dalam rapat Senin, 16 September 2012 komisi juga baru menyetujui pembayaran kelebihan penyaluran BBM bersubsidi sebanyak 1,27 juta kiloliter.
Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo menyatakan tambahan kuota 2012 membutuhkan tambahan subsidi sekitar Rp 16 triliun. Pembayaran subsidi BBM biasanya dilakukan setelah penyaluran diaudit oleh BPK.
Ali Mundakir memastikan dengan tambahan kuota ini maka masyarakat dipastikan bisa terus mendapatkan BBM bersubsidi sampai akhir tahun.
BERNADETTE CHRISTINA
Berita Terpopuler:
Begini Nasib Keluarga Pembuat Film Anti-Islam
Kubu Foke Bantah Haiya Ahok Direncanakan
Pria "Miskin" Ini Simpan Sepeti Emas di Rumahnya
Kalla: Jadi Gubernur Jakarta Tak Susah-Susah Amat
Beri Masukan Jokowi, ProJakarta Undang Jusuf Kalla