TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mencatat total penarikan tunai nasabah selama libur Lebaran 17-22 Agustus 2012 mencapai Rp 14,694 triliun. Dana itu lebih rendah dibanding jumlah uang tunai yang disiapkan, yakni Rp 17,875 triliun. Namun, total penarikan tersebut tercatat meningkat signifikan dibanding Lebaran tahun sebelumnya.
"Tahun lalu, pada periode Libur Lebaran 2011 (29 Agustus-2 September 2011), BRI menyiapkan uang tunai Rp 10.117 triliun. Penarikannya mencapai Rp 8,32 triliun," ujar Sekretaris Perusahaaan BRI, Muhamad Ali, di Jakarta, Kamis, 30 Agustus 2012.
Besarnya penarikan uang tunai selama libur Ramadan, menurut Ali, tak lepas dari jaringan kantor cabang dan jaringan ATM BRI di Nusantara. Penarikan tunai sepanjang Ramadan terjadi baik melalui kantor cabang maupun mesin ATM.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Departemen Pengedaran Uang Bank Indonesia, Gatot Sugiono, mengungkapkan selama Ramadan BI menyiapkan uang tunai Rp 89,4 triliun. Sebesar Rp 24,9 triliun untuk Jakarta dan 64,9 triliun untuk di daerah. Meskipun begitu, realisasinya tak sebesar jumlah yang disiapkan tersebut.
Hingga 16 Agustus 2011, uang tunai yang diserap pasar mencapai Rp 85,6 triliun. Sebesar Rp 26,3 triliun untuk kebutuhan kantor pusat dan sebesar Rp 59,3 triliun untuk kantor-kantor perwakilan di daerah.
Pada tahun sebelumnya, penarikan uang tunai terjadi pada seminggu menjelang Ramadan. Kebanyakan untuk kebutuhan stok ATM. "H-7 besar-besaran mengisi, menyediakan uang tunai untuk liburan enam hari," ujar Gatot, Senin, 27 Agustus 2012. Adapun nominal penarikan tunai terbesar oleh bank-bank terjadi pada periode 13-15 Agustus.
Meskipun tak sebesar estimasi, penarikan uang tunai sepanjang Ramadan tahun ini tercatat meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. Pada Ramadan 2011, realisasinya baru mencapai Rp 80,3 triliun dan pada Ramadan 2010 realisasinya Rp 54,8 triliun.
MARTHA THERTINA