TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan devisa hasil ekspor (DHE) yang melalui perusahaan sebesar US$ 31 miliar. Jumlah ini terhitung besar, atau sekitar 48 persen dari total devisa hasil ekspor yang tercatat masuk melalui perbankan nasional sebesar US$ 64,7 miliar.
"Devisa hasil ekspor yang masuk melalui Bank Mandiri sebesar US$ 31 miliar hingga Juni 2012. Kami menargetkan dapat mencapai US$ 63 miliar hingga akhir tahun," ujar Direktur Komersial dan Bisnis Perbankan Mandiri, Sunarso, dalam halalbihalal Mandiri di Jakarta, Kamis malam, 23 Agustus 2012.
Dia mengatakan perincian transaksi ekspor (RTE) yang dilaporkan eksportir melalui Bank Mandiri masih terbilang kecil. Untuk itu, perusahaan telah melakukan banyak kemudahan agar para eksportir dapat mengisi RTE dengan cepat dan mudah.
"Mereka bisa melakukan secara online. Kalau sampai tidak melakukan, eksportir bisa terkena sanksi," katanya.
Sunarso berharap, otoritas perbankan nasional, Bank Indonesia, dapat mengeluarkan kebijakan agar devisa hasil ekspor tidak sekadar lewat di bank devisa nasional. Tapi juga eksportir dapat lebih lama menyimpannya. "Agar kami bisa kelola dananya," ujarnya.
Pihak perbankan sendiri dapat menciptakan produk yang tidak kalah menarik dibandingkan produk dari perbankan asing. Selama ini, devisa hasil ekspor lebih menguntungkan perbankan asing ketimbang bank devisa nasional. "Eksportir lebih memilih menyimpan DHE di perbankan asing karena pajaknya bisa sampai nol," katanya.
SUTJI DECILYA
Berita ekonomi lainnya:
Sri Mulyani Wanita Paling Berpengaruh Dunia ke-72
Angkasa Pura Tak Tahu Soal Penyatuan ''Airport Tax''
Pesawat Delay karena Pilot Kena Macet
Pesawat Bermasalah, Delay Penerbangan Marak
Menteri Dahlan Beri Nilai 7,5 untuk ASDP
Air Asia Tetap Layani Rute Solo-Kuala Lumpur
Pemerintah Tak Akan Perlonggar Tax Holiday
Menteri Agus Minta Bendahara Menjaga Integritas
Pemerintah Lebih Prioritaskan Pelebaran Jalan Nasional
IHSG Terbawa Harapan Stimulus AS dan Cina