TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan penerimaan negara bukan pajak diperkirakan akan menurun pada tahun depan. Terutama untuk pendapatan yang berasal dari kekayaan sumber daya alam seperti minyak dan gas bumi.
"Penyebab menurunnya pendapatan adalah asumsi harga minyak tahun depan yang tidak setinggi tahun ini," ujar Agus ketika dijumpai di kantornya, Senin, 13 Agustus 2012.
Karena itu, untuk menyeimbangkan anggaran, pemerintah akan menggenjot pendapatan dari sektor pajak. Pada tahun depan, pendapatan pajak ditargetkan dapat tumbuh hingga 16 persen dibanding dari perkiraan realisasi pada 2012.
Pajak yang akan digenjot adalah Pajak Penghasilan (PPh), baik milik badan usaha atau perorangan, serta Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Ia menjelaskan pajak yang akan dioptimalkan tersebut di luar pendapatan bea dan cukai.
"Memang dari sisi PPh akan ada penurunan dulu sebanyak Rp 12 triliun setahun, jika kenaikan penghasilan tidak kena pajak jadi diberlakukan," kata dia.
Tetapi penurunan tersebut bisa dikompensasikan dengan pajak lainnya, seperti PPn atau pengoptimalan sensus pajak agar makin banyak wajib pajak yang melapor kekayaannya pada pemerintah.
Dalam APBN-Perubahan 2012, pemerintah menargetkan penerimaan pajak sebesar Rp 885,03 triliun. Pendapatan pajak tersebut terdiri dari penerimaan PPh sebesar Rp 513,65 triliun, PPN Rp 336,06 triliun, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Rp 29,68 triliun, dan pajak lainnya Rp 5,63 triliun.
GUSTIDHA BUDIARTIE