TEMPO.CO, Jakarta - Tingginya minat investor terhadap lelang sukuk ternyata belum mampu mendorong apresiasi rupiah. Meningkatnya cadangan devisa Bank Indonesia menjadi US$ 106 miliar juga tidak mampu menopang rupiah menguat lebih jauh.
Pada lelang obligasi syariah kemarin, penawaran yang masuk mencapai Rp 1,933 triliun, tidak jauh berbeda dengan lelang sebelumnya pada 24 Juli lalu sebesar Rp 1,99 triliun. Sedangkan penawaran yang dimenangkan mencapai Rp 540 miliar dari Rp 500 miliar yang ditargetkan.
Di pasar uang hari ini hingga pukul 10.15 WIB, nilai tukar rupiah ditransaksikan di level 9.479 per dolar Amerika Serikat (AS), yang berarti melemah tujuh poin dari penutupan kemarin di 9.472.
Head of Treasury Research Bank BNI, Nurul Eti Nurbaety, mengemukakan rupiah hari ini akan ditransaksikan dengan kecenderungan melemah dan masih dalam fase konsolidasi. Rupiah tadi pagi dibuka di level 9.470–9.480 pe dolar AS.
Pelemahan rupiah kali ini disebabkan oleh faktor eksternal dengan produk domestik bruto (PDB) Italia kembali jeblok. Akibatnya, ekonomi Negeri Pizza tersebut mengalami kontraksi dalam empat kuartal terakhir. “Selain itu, turunnya prospek surat utang Yunani menjadi negatif dari Standard & Poor’s juga membebani pergerakan rupiah,” Nurul Eti memaparkan.
Bank Indonesia diperkirakan akan menjadikan level 9.500 sebagai level psikologis penting bagi rupiah demi mengamankan stabilitas moneter. Para pelaku pasar juga perlu mencermati adanya lelang term deposit valas dengan target US$ 900 juta yang akan dijadwalkan hari ini.
Kamis besok, pemerintah juga berencana melakukan lelang Surat Utang Negara dengan target indikatif Rp 6 triliun.
VIVA B. KUSNANDAR
Berita ekonomi lainnya:
Dahlan: Satelit Gagal Luncur, Itu Sudah Resiko
Batavia Air Bakal Jadi Maskapai Berbujet Rendah
Telkom Tunggu Konfirmasi Hilangnya Satelit
Dua Penyebab Hilangnya Satelit Telkom-3
Ini Kesepakatan Tim 7 Soal Jembatan Selat Sunda
Soal Jembatan Selat Sunda, Ada Perjanjian Khusus
Kantor AirAsia Regional Pindah ke Jakarta
Isu Duit Iran Bikin Saham Standard Chartered Turun
Produksi Sel Surya, Len Kucurkan Rp 434 Miliar