TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Internasional Bank Negara Indonesia A. Firman Wibowo mengatakan, BNI akan mengembangkan kerja sama dengan bank-bank regional Jepang. Untuk itu, BNI membentuk unit khusus bernama Japan Desk sejak Januari lalu.
“Japan Desk ini merupakan unit kerja sama antara BNI dan bank regional Jepang. Tujuannya untuk mengelola dana-dana perusahaan Jepang yang banyak terdapat di Indonesia,” ucap Firman saat ditemui di gedung BNI, Jakarta, Kamis, 2 Agustus 2012.
Firman menjelaskan, selain untuk mengelola dana perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia, pengembangan unit Japan Desk ini juga karena potensi transaksi bisnis yang menggiurkan. Ia mengatakan, untuk saat ini saja, potensi transaksi bisnis perusahaan Jepang di Indonesia bisa mencapai US$ 48,8 miliar.
“Nilai itu dari 1.000 perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia. Orang Jepang itu duitnya banyak sekali. Sumber dana mereka yang perlu dikonversikan juga banyak,” ucapnya.
Firman menambahkan, untuk mendukung proyek Japan Desk tersebut, BNI telah menjalin kerja sama dengan lembaga pembiayaan ekspor pemerintah Jepang bernama Japan Bank of International Corporation. Adapun kerja sama itu untuk memudahkan upaya merangkul bank-bank regional Jepang agar mau berkontribusi di proyek Japan Desk.
Firman menjelaskan, bank-bank regional Jepang perlu dirangkul karena banyak perusahaan-perusahaan Jepang yang tidak mau bekerja sama dengan bank lokal Indonesia sebelum mendapat referensi dari bank-bank regional mereka. Untuk itu, dengan merangkul bank-bank regional Jepang ke Japan Desk, diharapkan, perusahaan-perusahaan Jepang mau bekerja sama dengan bank-bank Indonesia.
“Orang Jepang itu memang hati-hati dan selektif sekali. Untuk pekerjanya saja, mereka maunya yang bisa bahasa Jepang. Wajar kalau mereka ingin mendapatkan referensi dari bank regional Jepang dulu sebelum kerja sama dengan bank di Indonesia,” ucap Firman.
Firman mengatakan, ke depannya, Japan Desk tidak akan hanya mengelola dana atau transaksi perusahaan Jepang di Indonesia, namun juga akan mengundang investor Jepang untuk mau berinvestasi di Indonesia. Hal ini, katanya, akan dikoordinasikan dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal.
“Bahkan kami berpikir juga untuk mengembangkan program magang sehingga nantinya orang Indonesia bisa dipekerjakan di perusahaan-perusahaan Jepang untuk belajar langsung,” katanya.
ISTMAN MP
Berita Terpopuler:
Lika-liku Kasus Simulator SIM Versi Polisi (IV)
BWF Diskualifikasi Delapan Atlet Badminton
Jimly: Jangan Pilih Gubernur DKI karena Agama
Perselingkuhan, Pejabat Semarang Pukul Wartawan
Polisi Langgar Wewenang KPK
"Bayi Besar" Bermunculan di Amerika
Satu Jenderal Polisi Lagi Jadi Tersangka
Gubernur Tersangka, Agenda Akpol Berantakan
Dituntut 20 Tahun, Supir Xenia Maut Menangis
Partai Islam Tak Laku di 2014?