TEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan harga daging ayam memicu kenaikan inflasi pada Juli. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis inflasi pada Juli sebesar 0,7 persen atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 0,62 persen.
Kepala BPS Suryamin menyatakan penyumbang inflasi terbesar adalah bahan pokok makanan. "Komoditas yang mengalami kenaikan antara lain daging ayam. Permintaan daging ayam tinggi sehingga terjadi kenaikan," kata Suryamin di kantor BPS, Rabu, 1 Agustus 2012.
Berdasarkan pemantauan BPS di 66 kota pada Juli 2012 terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK), dari 132,23 pada Juni 2012 menjadi 133,16 pada Juli 2012. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juli) 2012 sebesar 2,50 persen dan laju inflasi year on year (Juli 2012 teradap Juli 2011) sebesar 4,56 persen.
Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 3,17 persen dengan IHK 148,20, sementara yang terendah terjadi di Sibolga sebesar 0,11 persen dengan IHK 140,63. Perhitungan inflasi berdasarkan kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks seluruh kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan 1,68 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,89 persen.
Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,16 persen; kelompok sandang 0,18 persen; kesehatan 0,42 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,56 persen; dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,31 persen.
ANGGA SUKMA WIJAYA