TEMPO.CO, Kupang - Persediaan kedelai sebagai bahan bahan tahu dan tempe di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, tinggal 23,9 ton. Jumlah itu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan selama tiga belas hari ke depan. Rata-rata kebutuhan kedelai di daerah tersebut mencapai 184,55 ton per bulan.
"Stok kedelai di Kupang sudah mulai menipis untuk memenuhi kebutuhan pengusaha tahu tempe di daerah ini," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nusa Tenggara Timur, Kirenius Tallo, di Kupang, Jumat, 27 Juli 2012.
Pemerintah daerah sedang berkoordinasi dengan para distributor bahan kebutuhan pokok di Kota Kupang agar bisa mendatangkan komoditas ini lebih banyak lagi. Targetnya, stok harus cukup untuk memenuhi kebutuhan minimal tiga bulan ke depan.
Persoalannya, hampir 80 persen kebutuhan kedelai di Nusa Tenggara Timur dipenuhi dari luar. Tapi, para pengusaha tahu tempe di Kota Kupang diminta untuk tetap beroperasi melayani kebutuhan masyarakat. "Manfaatkan stok yang ada sambil menunggu pasokan tambahan," katanya.
Pengusaha tahu tempe di Kupang mulai menaikkan harga jual karena harga kedelai mulai mahal. "Kami terpaksa menaikkan harga jual produk karena harga bahan baku sangat mahal," kata Sigit, produsen tahu tempe setempat.
Saat ini tahu dijual dengan harga Rp 30 ribu per papan yang berisi 103 potong, dari harga sebelumnya Rp 27 ribu per papan. Sedangkan tempe sebelumnya dijual dengan harga Rp 6.000 per lempeng sepanjang 50 sentimeter dan lebar 10 sentimer menjadi harga Rp 8.000.
YOHANES SEO
Berita Terpopuler:
Angelina Minta Sesuatu kepada Brotoseno
Gudang Mebel Jokowi Ludes Terbakar
Ruhut: Jika Saya Deni, Saya Nggak Minta Maaf
Orientasi Murid Baru SMA Don Bosco Makan Korban
Ketika Terbakar, Gudang Jokowi Tak Dijaga
Begini ''Curhat'' Perempuan Korea Utara
Jepang Permalukan Spanyol
Robert Pattinson Tinggalkan Kristen Stewart
Ini Sebab Layanan Twitter Terhenti Tadi Malam
Kim Jong Un Ternyata Menikah Sejak 2009