TEMPO.CO, Jakarta: Anggota Komisi Keuangan DPR dari Fraksi Partai Golkar Nusron Wahid mengaku ragu pembahasan rancangan UU Perbankan yang baru bisa selesai pada 2012 ini. "Rancangan UU Perbankan itu masih mentah, sangat mentah. Masih banyak pembenahan yang perlu dilakukan. Bisa selesai tahun depan sudah bagus," kata Nusron saat ditemui di Hotel Indonesia Kempinski, Rabu, 25 Juli 2012.
Nusron menjelaskan, ada beberapa hal yang menurut dia menghalangi rancangan UU Perbankan. Pertama, masih banyak wacana dan pemikiran yang berkembang di Komisi XI terkait isi dari rancangan UU tersebut. "Terutama tentang kepemilikan suatu bank oleh investor asing," ujar Nusron singkat. Ia mengatakan, di DPR, usulan kepemilikan asing terpecah menjadi dua. Ada yang mengatakan harus di bawah 50 persen, yang lain minta atas 50 persen.
Hal kedua, kata Nusron adalah acuan dari rancangan UU Perbankan tersebut. Ia mengaku belum ada kepastian apakah rancangan UU tersebut akan mengacu pada Arsitektur Pebankan Indonesia atau tidak.
Hal ketiga, menurut Nusron, pembahasan rancangan UU Perbankan ini kurang melibatkan pihak-pihak terkait di bidang perbankan ataupun keuangan. Alhasil, rancangan UU tersebut memiliki potensi berakhir menjadi UU yang normatif.
Nusron juga mengatakan, ada tiga catatan atau hal yang masih dibahas terkait UU Perbankan yang baru. Adapun tiga catatan tersebut adalah terkait pembatasan jabatan direksi atau komisaris, trustee fund bank versus universal bank, serta wacana kepemilikan bank oleh asing.
"Untuk kepemilikan bank oleh asing, ada anggota dari DPR yang minta konsep resiprokal dimasukkan. Sebagai gambaran, jika bank dari Indonesia diperbolehkan membuka bank di Thailand tanpa berbadan hukum, maka bank dari Thailand boleh melakukan hal serupa di Indonesia," ujar Nusron.
ISTMAN MP
Berita Terpopuler:
Maia Estianty: Ariel I Love You
Jokowi Mulai Dikawal Polisi
SBY: Allah Selamatkan Indonesia
Kisruh Anang-KD, Ashanty Merasa Tersudut
CEO Liga Inggris Minta Maaf pada PSSI
Maia Estianty Bakal Nikah dengan Polisi?
Mulai Hari Ini, Tak ada Tahu dan Tempe
Dhani Minta Maia Sering Temui Anak-anak
Banyak Akademisi Indonesia Dimanfaatkan Malaysia
Pemain Muda Arsenal Dituduh Hina Yahudi