TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tahun, produksi kedelai para petani di Jawa Timur rupanya terus menurun. Pada 2012 ini, produksi kedelai di Jawa Timur hanya 310 ribu ton, turun 56 ribu ton dibandingkan tahun lalu. “Padahal konsumsi kedelai kita terus naik,” kata asisten perekonomian pemerintah Jawa Timur, Hadi Prasetyo, Rabu, 25 Juli 2012.
Tahun ini saja, konsumsi kedelai masyarakat diperkirakan mencapai 420 ribu ton. “Trennya meningkat, padahal pasokan menurun,” kata Hadi. Tren penurunan produksi ini sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. “Penurunan sampai 25-50 ribu per tahun,” katanya.
Penurunan produksi disebabkan keengganan petani menanam komoditas ini. Selain margin keuntungannya kecil, kedelai mudah terserang penyakit. “Ada sembilan hama kedelai. Bandingkan dengan jagung yang hamanya hanya dua,” kata Hadi lagi. Terbukti, lahan kedelai di Jawa Timur terus menyusut. Tahun lalu masih 252 hektare, dan sekarang turun menjadi 218 hektare alias kehilangan 30 hektare lebih.
Selain soal penurunan produksi, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menilai lonjakan kenaikan harga kedelai dan kelangkaannya di pasar dipicu oleh masalah di negeri importir kedelai. Setiap tahun, Indonesia membeli kedelai dari Amerika dan Cina.
“Tahun ini, Amerika kemarau panjang sehingga panen mereka hancur,” kata Sukarwo. Sementara Cina mengalami banjir bandang yang juga mempengaruhi produksi.
Politikus Demokrat ini mendesak pemerintah mencari solusi untuk kenaikan harga kedelai. Misalnya saja dengan subsidi, sehingga petani bergairah menanam kedelai.
FATKHUROHMAN TAUFIQ
Berita Terpopuler:
Israel Siap Perang Terbuka dengan Iran
Korban `Petrus` 1982-1985 Capai 10 Ribu Orang
Maia Estianty: Ariel I Love You
Onouha Tak Akan Lupakan Aksi Bonek
SBY: Allah Selamatkan Indonesia
Jokowi Mulai Dikawal Polisi
Mulai Hari Ini, Tak ada Tahu dan Tempe
Mooryati Bantah Sumbang Jokowi-Ahok
Banjir Bandang Terjang Padang
Asus Slimbook X401U, Notebook Seharga Neboo