TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Suswono memastikan stok pangan dan bahan pokok menjelang bulan puasa dan Lebaran aman. Menurut dia, stok pangan hingga akhir September 2012 mencapai 7 juta ton. Selain itu, hingga akhir tahun ini produksi beras diperkirakan surplus minimal 5 juta ton. "Jadi relatif aman hingga Lebaran nanti," ujarnya usai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa, 10 Juli 2012.
Soal rencana impor beras, Suswono menilai kebijakan tersebut tergantung pada stok pangan dan kemampuan Bulog dalam penyerapan dalam negeri. Hingga saat ini, kata dia, Bulog sudah menyerap 2,4 juta ton dibanding tahun sebelumnya hanya 1,7 juta ton. Adapun targetnya 3-3,5 juta ton penyerapan dalam negeri sehingga stok akhir tahun harus mencapai 1,5 juta ton. "Panen masih berlangsung, jadi tidak usah khawatir."
Namun, persoalannya, kata Suswono, Bulog dibatasi dengan harga penjualan pemerintah (HPP). Artinya, kata dia, jika harga beras di atas HPP, maka Bulog tidak bisa membeli. Saat ini HPP Rp 6,600 per kg dan di pasar harganya Rp 7.000 per kilogram. "Tapi jika Bulog bisa memanfaatkan unit pengolahan gabah dan beras secara optimal, dia bisa menyerap gabah dan diolah sehingga harga bisa 6,600," ujarnya.
Sedangkan untuk stok daging, Suswono memastikan kebutuhan untuk konsumsi dalam negeri sudah tercukupi. Saat ini Kementerian sedang menghitung kebutuhan daging untuk industri, termasuk soal kemungkinan impor. "Mudah-mudahan pekan depan akan diputuskan apakah perlu tambahan impor atau tidak," katanya. Kalaupun ada, dia sekali lagi mengingatkan, "Hanya untuk industri, bukan untuk pasar tradisional."
Khusus untuk daging sapi, Suswono mengharapkan kebutuhan 80 persen kebutuhan dalam negeri tahun ini bisa terpenuhi. Dengan demikian, alokasi impor yang dibuka hanya 17,6 persen. "Kalau toh ada kenaikan, saya harap tidak lebih dari 20 persen."
ANGGA SUKMA WIJAYA