TEMPO.CO, Hong Kong - Aktivitas industri jasa Cina di bulan Juni melambat dan mendekati stagnasi karena pelemahan manufaktur menurunkan perekonomian di sektor yang lebih luas. Demikian menurut survei yang dirilis hari ini.
Indeks aktivitas industri jasa PMI Cina jatuh ke level terendahnya di 50,6 di bulan Juni, dari skala 100 poin, dibandingkan dengan bulan sebelumnya, 51,9. Menurut pernyataan HSBC, indeks di atas 50 mengindikasikan ekspansi, sedangkan di bawah 50 menunjukkan kontraksi.
Di antara hal penting dari laporan tersebut adalah pesanan baru untuk industri jasa turun dari level sebelumnya di bulan Mei, dengan sinyal indeks kerja baru mencatat level paling rendah dalam 10 bulan terakhir.
Ekonom Cina dari HSBC, Hongbin Qu, mencatat kondisi ini menunjukkan jatuhnya pesanan bisnis baru dan lemahnya pasar tenaga kerja. “Dengan gambaran situasi seperti ini, kami ingin melihat reaksi dan pernyataan dari para pembuat kebijakan di Beijing,” tuturnya.
Qu mengatakan aktivitas di bulan Juni melunak, beralih dari komentar sebelumnya, akan meningkatkan kondisi guna mengurangi pelambatan yang terlalu tajam.
Optimisme pada bulan Juni mengenai prospek jangka pendek masih tetap positif, meski ada tanda-tanda pergeseran ke arah yang kurang menggembirakan karena tingginya ketidakpastian ekonomi. “Tingkat optimisme masih lemah kalau dilihat dari konteks data historisnya,” kata analis HSBC dalam laporannya hari ini.
Di antara subkomponen laporan tersebut, tenaga kerja di sektor jasa turun untuk lima bulan beruntun.
Dari sisi harga, inflasi cenderung melemah dan mencapai level terendahnya dalam 32 bulan terakhir. Para pedagang juga mencatat bukti diskon harga, mereka telah memotong harga paling tajam sejak Maret 2009.
Saham bursa Shanghai siang ini melemah tipis 3,26 poin (0,15 persen) ke level 2.225,93.
MARKETWATCH | VIVA B. KUSNANDAR