TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, menilai aksi boikot pengiriman batu bara di Kalimantan justru merugikan daerah. Soalnya, gangguan distribusi ini akan mempengaruhi pendapatan asli daerah (PAD). "Gubernurnya tidak dapat PAD. Kalau tidak dapat PAD, rakyat dapat apa?" kata Jero Wacik seusai membuka Sidang Dewan Energi Nasional di Jakarta, Senin, 28 Mei 2012.
Menteri mengatakan penutupan distribusi batu bara lewat sungai di Kalimantan akan berdampak terhadap banyak hal. Selain mempengaruhi PAD, juga akan mengancam ketersediaan listrik di seluruh Indonesia. "Semua saling tergantung."
Karena itu, menurut Jero, pemerintah daerah seperti gubernur seharusnya tidak mengancam pemerintah pusat. Soalnya, ancaman itu justru akan merugikan pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan masyarakat.
Sungai Barito di Kalimatan Selatan diblokade, Sabtu, 26 Mei 2012 lalu, oleh klotok-klotok agar tongkang pengangkut batu bara tak bisa lewat. Pemblokiran ini adalah bagian dari aksi menuntut tambahan kuota BBM bersubsidi untuk Kalimantan. Blokade ini dikabarkan telah dibuka kembali pada Minggu, 27 Mei 2012, sehingga pengangkutan batu bara bisa berjalan lagi.
BERNADETTE CHRISTINA