TEMPO.CO, Athena-Warga Yunani sedang menghadapi ketakutan dikeluarkannya negara mereka dari zona Euro. Karena jika kemungkinan terburuk itu terjadi, mereka akan mengalami mimpi buruk dengan melonjaknya harga tanpa kendali sokongan Eropa.
Sekarang di negeri awal Olimpiade itu persiapan menggelar pemilihan umum tahap kedua pada 17 Juni 2012. Keputusan politik pada bulan depan akan menentukan apakah Yunani menerima keputusan yang berat atas syarat dana talangan Uni Eropa dan Badan Moneter Internasional (IMF) dan tetap di dalam kawasan Euro. Atau menolak dan menerima segala konsekuensinya.
Pemungutan suara 6 Mei lalu menunjukkan bahwa mayoritas warga memilih minum obat yang pahit. Artinya bersedia mengikuti syarat dana talangan dengan memotong jaminan dan meningkatkan pajak.Sejumlah analis percaya bahwa Pemerintah Yunani akan memilih bertahan di dalam Euro dan berharap syarat-syarat dana talangan bisa diperlunak.
Di antara semua negara Eropa, Jerman yang berkukuh Yunani harus bertahan. Asalkan negera di tepi Laut Ionia mengikuti syarat dana talangan dengan fokus ke pertumbuhan ekonomi ketimbang penghematan. Adapun negara lain hanya berharap Yunani bisa bertahan.
"Banyak analis berpikir, Yunani akan keluar dari zona Euro dan melakukan devaluasi, memotong defisit eksternal sehingga tidak membahayakan kawasan Eropa," ujar Patrick Artus dari Bank Investasi Natixis.
Tapi, ia melanjutkan, devaluasi pun tak akan menyelamatkan negara beribukota Athena itu. Sebab mereka hanya memiliki sedikit industri di bidang sektor riil dan justru banyak impor.
Ketua Parlemen Eropa Martin Schulz sudah memperingatkan Yunani jika berniat keluar Zona Eropa. Ia pada Jumat, 18 Mei lalu, berujar bahwa ekonomi Yunani akan hancur dalam hitungan hari jika melepas mata uang Euro. "Banyak orang percaya keluar dari Euro adalah akhir dari lingkaran setan, tapi bagi kui, itu justru akan menjadi awal dari lingkaran setan yang lebih buruk lagi," kata dia
Pemimpin negara-negara G-8 menekan Yunani untuk bertahan di zona Euro dan bersedia mendukung pertumbuhan ekonominya. "Kami setuju pentingnya kekuatan Euro di pasar global, dan kami memastikan perhatian kami terhadap Yunani bertahan di zona Euro dengan tetap menghormati komitmen Yunani," ujar Presiden Barack Obama, Sabtu, 19 Mei 2012
ECONOMICTIMES|BLOOMBERG|DIANING SARI