TEMPO.CO, Jakarta - Pembicaraan mengenai renegosiasi PT Indonesia Asahan Aluminium akan dilakukan pada Juni mendatang. Rencananya, pada Juni 2012 pengusaha Jepang akan datang ke Indonesia untuk melakukan pembicaraan tahap awal mengenai kepemilikan ini.
“Juni ini memang ada kemauan dari Jepang untuk membicarakan hal-hal yang bisa mempercepat,” kata Direktur Jenderal Kerja Sama Industri Internasional Kementerian Perindustrian, Agus Tjahajana, Selasa, 15 Mei 2012. Indonesia juga sudah mempersiapkan bahan-bahan agar perundingan bisa selesai lebih cepat.
Agus menuturkan saat ini pemerintah masih membedah hal-hal apa saja yang harus dibicarakan dalam pertemuan. Menurut Agus, pembicaraan tahap awal dengan Jepang sudah membahas hal-hal yang sifatnya teknis.
Hari ini Kementerian bertemu dengan Ketua Otorita Asahan untuk membicarakan jadwal, langkah tindak lanjut, dan perkembangan laporan Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan. Ketua Otoritas Asahan Effendi Sirait enggan menjelaskan detail rencana perundingan dengan pihak Jepang.
Saat ini kepemilikan Inalum dimiliki oleh pemerintah Indonesia sebanyak 41,12 persen dan konsorsium swasta-pemerintah Jepang yang tergabung dalam Nippon Asahan Alumunium sebanyak 58,88 persen. Kontrak karya di antara kedua pihak ditandatangani pada 7 Juli 1975 di Tokyo. Dalam perjanjian tersebut disebutkan kerja sama akan berakhir pada Oktober 2013.
I WAYAN AGUS PURNOMO