TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Euis Saedah mengatakan sepatu Cibaduyut akan segera memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). Menurut dia, hal ini dilakukan untuk melindungi produk itu dari serangan sepatu impor dari Cina.
"Sepatu Cibaduyut terdesak oleh produk Cina, terutama sepatu wanita dan anak-anak karena warnanya menarik dan murah," ujarnya saat ditemui di kantornya, hari ini, 2 April 2012.
Euis mengatakan sepatu yang akan distandarkan adalah jenis sepatu keselamatan (safety shoes) yang digunakan untuk bekerja. Menurut dia, setelah memperoleh standar itu, peluang pasar sepatu keselamatan ini akan jauh lebih luas. "Kalau sudah ber-SNI kan bisa ikut tender, menawarkan sepatunya di perusahaan besar, seperti migas dan PLN," katanya.
Menurut dia, pihaknya akan bekerja sama dengan Indonesia Power untuk membiayai SNI sepatu Cibaduyut. Indonesia Power akan membantu semua pembiayaan SNI itu sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). "Kemarin saya ketemu Indonesia Power, mereka sangat berminat untuk membantu SNI," katanya.
Dengan bantuan itu, kata Euis, IKM sepatu dapat ber-SNI tanpa keberatan biaya. Apalagi, menurut dia, selama ini IKM sering mengeluhkan pembiayaan SNI yang mahal. "Cukup jadi masalah, terutama IKM. Kalau industri besar tidak ada masalah, mereka malah bayarin," ucapnya.
NUR ALFIYAH