TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyusun protokol manajemen krisis pangan untuk meminimalkan tekanan yang dialami masyarakat kelas menengah ke bawah saat harga komoditi pangan meningkat.
“Kami mengadakan kerja sama riset internasional untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional,” kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana di kantornya, Selasa, 21 Februari 2012.
Menurut Armida, untuk menjaga ketahanan pangan nasional, pemerintah harus menggarap kerja sama dengan negara lain. Saat ini pemerintah tengah membahas definisi serta kategori krisis pangan. Ia memberi gambaran, krisis terjadi saat ada kenaikan harga selama dua bulan berturut-turut dengan kisaran 15-20 persen.
Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan menambahkan, selama ini Indonesia sering terlambat dalam mengantisipasi krisis. Adapun terkait kerja sama internasional, ia berencana melibatkan Jepang dan Amerika Serikat.
Kerja sama ini pun tak hanya meliputi cadangan beras di masa darurat, tetapi juga meliputi masalah teknis pertanian, misalnya irigasi. “Mereka cukup handal soal ketahanan pangan.” katanya.
Rusman menegaskan bahwa pihaknya tetap menjaga komitmen swasembada beras pada 2014. Oleh sebab itu, Kementerian Pertanian menargetkan produksi beras mampu mencapai 10 juta ton pada 2012.
SUBKHAN