Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paceklik, Harga Beras Merangkak Naik

image-gnews
Seorang pekerja membersihkan beras yang akan dijual di pasar tradisonal Masomba, Palu, Sulawesi Tengah. Konsumsi beras Indonesia merupakan yang tertinggi di Dunia. ANTARA/Fiqman Sunandar/Koz/Spt/11.
Seorang pekerja membersihkan beras yang akan dijual di pasar tradisonal Masomba, Palu, Sulawesi Tengah. Konsumsi beras Indonesia merupakan yang tertinggi di Dunia. ANTARA/Fiqman Sunandar/Koz/Spt/11.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan, Winarno Tohir, menyatakan saat ini harga gabah kering giling (GKG) telah mencapai harga tertinggi. Tidak heran, harga beras di pasar ikut melonjak tinggi dan masih akan terus naik.

Harga GKG saat ini sebesar Rp 5.600 per kilogram. Padahal, bulan lalu, harga masih sekitar Rp 4.500-4.700. Kemudian naik lagi menjadi Rp 5.000 per kilogram pada pertengahan Januari. "Ini harga gabah tertinggi selama hidup," kata Winarno ketika dihubungi Tempo, Senin, 30 Januari 2012.

Kenaikan harga ini disebabkan saat ini mulai memasuki musim paceklik dan tidak ada panen sehingga pasokan dan permintaan menjadi terganggu. Ia memperkirakan, hingga akhir Februari, harga masih akan naik dan baru turun memasuki Maret mendatang atau saat panen raya dimulai.

Winarno melanjutkan, produksi padi secara keseluruhan saat musim panen raya nanti bisa meningkat asalkan pemerintah mampu mengantisipasi secara cepat potensi kegagalan panen petani. Selain itu, masalah utama terkait produksi padi adalah cuaca mendung dan angin yang sedang kencang. "Kalau penanganan tepat dan cepat, panen musim panen nanti mungkin bisa mencapai 39 juta GKG," ujarnya.

Harga beras terus mengalami kenaikan. Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan per tanggal 27 Januari 2012, harga beras medium sebesar Rp 8.067 per kilogram. Harga tersebut mengalami kenaikan tipis dibanding pekan lalu sebesar Rp 8.041 per kilogram. Dan pada 18 Januari terpantau harga Rp 8.020 per kilogram.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan kenaikan harga pasar yang melonjak tinggi akhir-akhir ini disebabkan permainan para pedagang. Hal ini diperparah oleh kondisi sekarang ini yang sedang masuk musim paceklik. “Kalau musim paceklik memang sebenarnya pedagang yang bermain," kata Suswono.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebenarnya, beras di pasaran telah banyak dikuasai pedagang, yang dicurigai ikut menaikkan harga. Padahal pasokan beras diyakini masih mencukupi kebutuhan masyarakat dan bisa menahan laju harga beras. "Coba cek ke pasar tradisional, tanya suplai lancar atau tidak. Suplai lancar, tapi harga naik,” ujarnya.

Meskipun begitu, kenaikan harga beras tidak akan berlangsung lama. Harga beras dipastikan kembali turun pada Februari mendatang seiring panen raya. Panen raya akan segera terjadi di akhir bulan Februari hingga April. Selama tiga bulan tersebut, Suswono berharap Bulog dapat melakukan penyerapan secara optimal.

Agar harga beras di tingkat petani tidak jatuh terlalu jauh, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan penyesuaian harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras yang baru dikeluarkan pada Februari mendatang.

Dengan adanya penyesuaian HPP gabah dan beras, diharapkan Bulog dapat mengoptimalkan penyerapan tersebut nantinya. “Mudah-mudahan bisa gunakan HPP baru. Karena saat ini harga pasar sudah sangat tinggi, jadi memang harus ada penyesuaian,” katanya.

ROSALINA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Momen Megawati Bela Jokowi sebelum Pecah Kongsi Gara-gara Pilpres

1 menit lalu

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) saat memberikan keterangan pers dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Juni 2023. Rakernas yang mengusung tema 'Fakir Miskin dan Anak Terlantar Dipelihara oleh Negara' tersebut itu juga akan membahas pemenangan Pemilu 2024 serta mendengar pengarahan khusus dari Presiden Joko Widodo. TEMPO/M Taufan Rengganis
5 Momen Megawati Bela Jokowi sebelum Pecah Kongsi Gara-gara Pilpres

Ketika Megawati membela sejumlah kebijakan dan langkah politik Jokowi selama dua periode.


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

4 menit lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Setelah Sebut Umat Islam 'Penyusup', Narendra Modi Serang Oposisi Pro-Muslim

4 menit lalu

Para pendukung Partai Bharatiya Janata (BJP) merayakan kemenangan dengan mengibarkan bendera partai setelah mengetahui hasil hitung cepat pemilu India di Ahmedabad, India, 23 Mei 2019. [REUTERS / Amit Dave]
Setelah Sebut Umat Islam 'Penyusup', Narendra Modi Serang Oposisi Pro-Muslim

PM India Narendra Modi dan partai nasionalis Hindu yang dipimpinnya mulai menyerang lawan-lawan oposisi untuk memperkuat basis garis kerasnya.


Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

13 menit lalu

Pakar hukum sekaligus Ketua Departemen Hukum Tata Negara UGM Zainal Arifin Mochtar. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

Pakar hukum tata negara UGM, Zainal Arifin Mochtar, menilai MK punya banyak pekerjaan rumah alias PR pasca-putusan sengketa pilpres.


Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

13 menit lalu

Ilustrasi orang lupa
Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.


Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

28 menit lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.


Putusan MK Sebut Jokowi Tak Terbukti Lakukan Nepotisme dan Abuse of Power, Apa Tindakan Masuk Kategori Itu?

29 menit lalu

Sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 dihadiri 8 hakim, gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Putusan MK Sebut Jokowi Tak Terbukti Lakukan Nepotisme dan Abuse of Power, Apa Tindakan Masuk Kategori Itu?

Putusan MK sebut tidak ada bukti kuat Jokowi lakukan nepotisme dan abuse of power. Apa yang masuk dalam tindakan nepotisme dan abuse of power?


3,2 Juta Masyarakat Indonesia Main Judi Online, Perputaran Uang Rp 327 Triliun

34 menit lalu

Ilustrasi Judi Online (Tempo)
3,2 Juta Masyarakat Indonesia Main Judi Online, Perputaran Uang Rp 327 Triliun

Bagaimana langkah pemerintah menyikapi sekitar 3,2 juta masyarakat Indonesia merupakan pemain judi online?


Didukung PAN, Bima Arya Bersiap Maju Pilgub Jawa Barat 2024

36 menit lalu

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dalam acara Simposium Digitalisasi Aksara Sunda yang digelar secara virtual di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Senin, 7 Juni 2021. Kredit: PANDI
Didukung PAN, Bima Arya Bersiap Maju Pilgub Jawa Barat 2024

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju jadi calon gubernur Jabar setelah mendapat arahan dari Ketua Umum PAN Zulhas


Dahulu Dipakai Jokowi untuk Seleksi Menteri, Deputi Pencegahan KPK Anggap Menstabilo Calon Menteri Zalim

36 menit lalu

Deputi bidang Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan dan Juru bicara KPK bidang pencegahan, Ipi Maryati (kiri), memberikan keterangan kepada awak media pasca pemeriksaan Rafael Alun Trisambodo, oleh tim Direktorat PP Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara KPK, di Jakarta, Rabu, 1 Maret 2023. Sebagai tindak lanjut pemeriksaan Rafael, KPK akan memeriksa sejumlah pegawai di Direktorat Jenderal Pajak yang diduga berada dalam satu komplotan. TEMPO/Imam Sukamto
Dahulu Dipakai Jokowi untuk Seleksi Menteri, Deputi Pencegahan KPK Anggap Menstabilo Calon Menteri Zalim

Deputi Pencegahan KPK menilai Prabowo Subianto tidak perlu melibatkan KPK dalam menseleksi calon menteri yang akan mengisi kabinetnya.