TEMPO.CO, Jakarta - Dinaikkannya peringkat surat utang Indonesia oleh Moody’s membuat Indonesia masuk level investment grade (layak investasi). Sebelumnya, pada 16 Desember 2011 lalu, lembaga rating Fitch juga menaikkan peringkat Indonesia menjadi BBB- dan juga masuk level layak investasi. Artinya, kini pasar tinggal menunggu reaksi lembaga pemeringkat yang lain, yakni Standard & Poor’s, untuk mengikuti jejak Fitch dan Moody’s.
Masuknya Indonesia ke dalam level layak investasi akan sangat menguntungkan bagi perekonomian domestik. Aliran dana akan masuk ke pasar finansial domestik, baik ke bursa saham maupun pasar obligasi. Tidak hanya itu, Foregn Direct Invesment juga akan meningkat seiring membaiknya peringkat investasi Indonesia.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia sempat menyentuh level 4.000 dan nilai tukar rupiah juga menguat hingga berada di bawah level 9.000 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pengamat pasar uang Farial Anwar menjelaskan, masuknya Indonesia ke level investasi akan sangat menguntungkan rupiah yang sempat melemah hingga ke level 9.200 per dolar AS. Namun, saat ini rupiah akhirnya berhasil menguat hingga di bawah 9.000 per dolar AS. “Namun, yang membuat agak miris adalah mata uang rupiah saat ini masih tidak berharga terhadap dolar AS,” ujar Farial.
Jika dibandingkan dengan mata uang negara ASEAN lainnya, nilai tukar rupiah memang timpang. Kurs Ringgit Malaysia terhadap dolar AS hanya 3,0833, bath Thailand 31,515, peso Flipina 43,075, serta dolar Singapura 1,2668. Sedangkan rupiah mencapai 9.035 per dolar AS.
Saat ini rupiah masih masuk dalam 10 mata uang yang paling tidak bernilai di dunia seperti dong Vietnam, dobra Sao Tome, rial Iran, ruble Belarussia, Zambia, serta kip Lao.
Agar nilai tukar rupiah punya martabat paling tidak di ASEAN, maka rencana redenominasi (penyederhanaan angka) mata uang rupiah Bank Indonesia perlu didukung. “Bila kita bepergian ke negara ASEAN, kita tidak perlu membawa dolar AS, tetapi bisa hanya membawa rupiah untuk ditukarkan di money changer negara setempat,” tuturnya.
Banyak keuntungan yang diperoleh dari redenominasi, misalnya, angka nol dalam uang tidak terlalu banyak sehingga mempermudah penghitungan. Membeli barang pun tidak perlu terlalu banyak membawa uang. Biaya pencetakan uang akan lebih kecil dan pecahan uang rupiah tidak akan sebesar sekarang yang mencapai 100 ribu, namun terasa tidak ada harganya ketika dibelanjakan.
Namun, masih menurut Farial, yang perlu dijaga adalah dengan redenominasi tidak akan memicu inflasi sehingga menjadi bumerang bagi rupiah.
Mata Uang Paling Tak Berharga
No Mata uang - Per dolar AS
1 Viet Nam Dong (VND)- 20.833
2 Sao Tome and Principe Dobra (STD)- 18.925
3 Iranian Rial (IRR)- 11.320
4 Indonesia Rupiah (IDR)- 9.035
5 Belarussian Ruble (BYR)- 8.470
6 Lao Kip (LAK)- 8.025
7 Guinea Franc (GNF)- 7.230
8 Zambian Kwacha (ZMK)- 5.135
9 Paraguay Guarani (PYG)- 4.620
10 Sierra Leonean Leone (SLL)- 4.390
Sumber: likeforex.com
