TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap dunia industri terus memperkuat perekonomian dalam negeri. Dengan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang besar, Indonesia bisa memaksimalkan upaya untuk menjadi negara yang semakin kuat dan maju. Ia berharap industri dalam negeri lebih produktif memproduksi barang dan jasa yang berkualitas untuk menghadapi perdagangan bebas.
"Kalau tahun-tahun mendatang industri kita memiliki kualitas seperti itu, maka kita bisa bersaing dengan industri mana pun (di dunia) karena mutunya baik, terjangkau. Di samping bangga dengan industri dalam negeri, produk kita laku dijual di negara lain, kita bisa mengekspor ke negara-negara lain," ujarnya saat berpidato dalam acara Penyerahan Penghargaan Pemerintah di Bidang Industri Tahun 2011 di Istana Negara, Jakarta, Kamis 5 Januari 2012.
Dengan perdagangan bebas saat ini barang-barang dari luar negeri bisa dengan mudah masuk ke dalam negeri. Karena ramainya produk dari luar ini, tentu saja industri bisa mengalami masalah seperti gulung tikar dan PHK. "Itu tidak boleh, harus kita cegah. Caranya, pertama pemerintah mengeluarkan kebijakan khusus untuk situasi yang khusus, to protect our industry, tapi tidak merusak apa yang sudah dikerjasamakan," ujarnya.
Langkah kedua adalah perlunya dijaga gerakan dan beli produk Indonesia. "Yang paling baik, tidak bisa mengandalkan kebijakan pemerintah terus, perlindungan pemerintah terus, yang paling tepat adalah manakala kita bisa meningkatkan daya saing kita, itu tujuan utama kita," ujarnya.
Kali ini Presiden SBY memberikan penghargaan pemerintah di bidang industri tahun 2011 kepada 69 penerima yang terdiri dari enam jenis penghargaan. Pemberian penghargaan ini bertujuan memberikan apresiasi bagi mereka yang berprestasi dalam pembinaan dan pengembangan industri.
MUNAWWAROH