TEMPO.CO, Jakarta-Kementerian Kelautan dan Perikanan menyiapkan Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) untuk memperlancar distribusi ikan dari daerah. "SLIN menjadi langkah membenahi mata rantai pasokan ikan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo di Jakarta, Selasa 29 November 2011.
Sharif mengatakan, selama ini distribusi ikan dari sentra produksi ke berbagai daerah belum optimal, padahal stabilitas pasokan diperlukan untuk kebutuhan konsumsi dan industri pengolahan. Untuk itu pemerintah mengembangkan SLIN yang merupakan bagian dari pengembangan Sistem Logistik Nasional (Sislognas).
Tahun ini, Kementerian Kelautan telah memfasilitasi distribusi ikan dari Provinsi Maluku, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan ke Provinsi DKI Jakarta.
Sharif menambahkan, dalam upaya mendukung program industrialisasi kelautan dan
perikanan hingga 2014, pemerintah masih menghadapi tantangan diantaranya para tengkulak dan rentenir yang merugikan nelayan. "Upaya mengedukasi nelayan tidak mudah, sementara tanpa industri yang baik kualitas hasil produk perikanan juga tidak maksimal," ujarnya.
Untuk edukasi nelayan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan menyiapkan 6 ribu mahasiswa untuk menjadi pendamping dan penyuluh bagi nelayan. Sedangkan untuk mempermudah investor Kementerian akan menerapkan pelayanan satu atap. "Pelaku usaha lebih mudah dalam mengurus perizinan tanpa dibebani pungutan liar,” katanya.
ROSALINA