TEMPO Interaktif, Jakarta - Perkembangan positif dari Eropa mampu memicu kenaikan indeks hingga sempat menembus level 3.800. Melonjaknya bursa Asia setelah Pemerintah Yunani membatalkan referendum serta indeks turun tajam kemarin dimanfaatkan oleh para investor untuk memborong saham.
Senin lalu Perdana Menteri Yunani berencana melakukan referendum untuk menerima penghematan anggaran yang disarankan oleh para kreditornya. Bila rakyat menolak, Yunani terancam akan keluar dari Uni Eropa dan tidak akan mendapatkan bantuan apa pun membuat bursa Asia jatuh dalam empat hari sebelumnya.
Di perdagangan akhir pekan ini, Jumat 4 November 2011, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia ditutup naik 77,818 poin (2,1 persen) ke level 3.783,628. IHSG bahkan sempat menguat ke level tertingginya di 3.801.
Analis dari PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, menjelaskan pembatalan referendum Yunani direspons positif oleh investor baik di bursa lokal maupun bursa regional. Batalnya referendum membuat kekhawatiran Yunani akan keluar dari Uni Eropa dan mengalami gagal bayar mereda, sehingga bursa regional menguat tajam.
Indeks yang naik lebih dari 2 persen belum bisa dijadikan indikator bahwa bursa sudah mulai pulih. ”Justru IHSG yang bergerak tajam ini mengindikasikan pasar akan memasuki tren turun,” tutur dia.
Hasil studi yang menunjukkan bahwa krisis Eropa tidak banyak berdampak terhadap Indonesia menumbuhkan rasa percaya diri investor. Karena pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagian besar ditopang permintaan domestik dan ekspor ke kawasan Uni Eropa juga relatif kecil.
Saham yang berpindah tangan mencapai 4,26 miliar unit dengan nilai transaksi 4,1 triliun serta frekuensi 139,6 ribu kali transaksi. Harga 190 saham naik, 35 saham turun, serta 76 saham lainnya stagnan. Dan investor asing mencatat pembelian bersih Rp 611,9 miliar.
Saham yang mengerek kenaikan indeks kali ini antara lain: Bank Mandiri naik Rp 300 menjadi Rp 7.200, Bank BRI menguat Rp 200 ke Rp 6.800. Bank BCA naik Rp 200 ke Rp 8.000, United Tractor menguat Rp 1.250 menjadi Rp 24.650, serta Gudang Garam juga naik Rp 2.150 menjadi Rp 60.550 per saham.
VIVA B. KUSNANDAR