TEMPO Interaktif, Jakarta -Sejak menjabat Direktur Utama PT PLN (Persero), Dahlan Iskan sering menuliskan pemikiran dan curahan hatinya melalui catatan-catatan. Saat tak lagi memimpin perusahaan setrum plat merah itu, catatannya kini dibukukan dengan judul "Dua Tangis dan Ribuan Tawa".
Buku 'curhat' Dahlan Iskan ini diluncurkan di Gandaria City Jakarta Selatan, Rabu 2 November 2011. Dua Tangis dan Ribuan Tawa merupakan buku pertama yang diluncurkan mantan CEO Jawa Pos selama menjadi nakhoda PLN. Namun sepanjang karirnya, buku ini menjadi buku ke delapan yang pernah ia terbitkan.
Dahlan berkisah, setiap dua minggu sekali ia menulis catatan pemikiran dan curahan hati yang ia sebut CEO Notes. CEO Notes, menurut dia, punya tujuan tertentu yakni agar pemikirannya di PLN diketahui seluruh karyawan. Dengan cara inilah Dahlan berkomunikasi dengan karyawan yang jumlahnya begitu besar, dan sempat resisten di masa awal kepemimpinanya."CEO Notes inilah yang dikumpulkan dan dibukukan," ujarnya.
Mengomentari buku Dahlan, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku kagum dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti. Selain itu Dahlan menulis CEO Notes untuk memotivasi seluruh karyawan. "Dia bukan ahli listrik, tetapi wartawan dan enterpreneur media yang menjadi CEO PLN," kata dia.
Sementara Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara Tanri Abeng berpendapat, Dahlan Iskan mampu mengubah kultur PLN yang birokratis menjadi "binatang" korporasi yang berorientasi kepada pelanggan. "Sangat relevan bagi pimpinan BUMN untuk menyimak bagaimana dia memimpin," demikian komentar Tanri dalam buku itu.
SUTJI DECILYA