TEMPO Interaktif, Jakarta - Melonjaknya harga saham di bursa Wall Street membuat indeks saham utama Dow Jones berhasil menembus di atas level 12.000. Ini kembali menggairahkan perdagangan bursa domestik di akhir pekan ini. Saham perkebunan dan pertambangan kembali memimpin penguatan indeks lokal siang ini.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Bursa Efek Indonesia hari ini, Jumat, 28 Oktober 2011, sempat menguat hingga ke level 3.875,112. Namun tidak bertahan lama, indeks kemudain bergerak turun ke level 3.845,274 atau hanya naik 32,27 poin (0,85 persen) hingga pukul 10.45 WIB.
Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, dalam analisis hariannya mengungkapkan, terjadinya kesepakatan di antara para pemimpin Eropa untuk menyelesaikan krisis utang kawasan membuat bursa utama dunia semalam menguat. Indeks bursa Jerman Dax menguat 5,4 persen, indeks bursa Paris CAC naik 6,4 persen, indeks bursa London FTSE naik 2,8 persen, serta indeks Dow Jones menguat 2,8 persen.
“Penguatan bursa Wall Street juga didukung oleh membaiknya data ekonomi dan kinerja emiten triwulan ketiga 2011 serta naiknya harga komoditas, seperti minyak, emas, nikel, serta timah,” paparnya.
Melonjaknya bursa regional dan naiknya harga komoditas ini sebenarnya membuka peluang bagi indeks lokal untuk melanjutkan kenaikannya hingga ke level 3.900 hari ini. Saham yang masih layak untuk dikoleksi antara lain AKR Corporindo, INCO, Indocement, Bank BRI, United Tractor, serta Astra Agro Lestari.
Dari kawasan regional, bursa India siang ini melonjak 3,04 persen, bursa Tokyo naik 1,04 persen, bursa Shanghai naik 1,1 persen, bursa Hong Kong naik 1,74 persen. Bursa Singapura naik 0,75 persen, bursa Seoul menguat 0,75 persen, serta bursa Australia naik 0,12 persen.
VIVA B. KUSNANDAR