TEMPO Interaktif, Shanghai -Dua eksekutif Walmart di Cina mengundurkan diri kemarin. Dua pejabat tersebut adalah Ed Chan, Chief Executive Walmart cabang Cina, dan Clara Wong, Senior Vice President Bidang Sumber Daya Manusia. Keduanya mundur sepekan setelah belasan cabang Walmart ditutup atas tuduhan melakukan kecurangan dan penipuan label.
Rabu pekan lalu, otoritas perdagangan Cina menutup 13 gerai Walmart di Kota Chongqing lantaran mencurangi label. Mereka membubuhi daging babi biasa dengan stempel babi organik sehingga konsumen tertipu. Karena kasus itu, Pemerintah Kota Chongqing mengenakan denda sebesar 3,65 juta yuan atau setara dengan US$ 575 ribu kepada Walmart. Sebanyak 37 karyawan pun ditahan untuk penyelidikan.
Peristiwa semacam ini ternyata bukan pertama kali terjadi. Sejak 2006, Walmart cabang Cina telah terkena sanksi 21 kali, di antaranya karena kasus iklan palsu dan penjualan makanan basi. Padahal Walmart merupakan peretail terbesar kedua di Cina, setelah Sun Art Retail Group Ltd, yang meraup pendapatan tahunan US$ 7,5 miliar pada 329 toko.
Meski begitu. juru bicara Walmart Asia, Anthony Rose, membantah tudingan bahwa pengunduran kedua pejabat itu terkait dengan penyelidikan kasus label. "Pengunduran diri itu karena alasan pribadi, tak ada hubungannya dengan penyelidikan," kata dia kepada Reuters.
Rose mengatakan pihaknya akan membuka kembali gerai-gerai yang disegel pada 25 Oktober mendatang. Ia pun berjanji akan memperbaiki pelayanan. "Dalam beberapa hari, akan ada koreksi di toko-toko kami," kata dia tanpa memerinci tindakan apa yang dilakukan.
l FERY FIRMANSYAH