TEMPO Interaktif, Athena - Pemerintah Yunani mengakui akan gagal memenuhi target defisit tahun ini. Ini seiring perkembangan rencana memotong ribuan pekerjaan di sektor publik untuk memenuhi permintaan kreditur internasional. "Kita akan teguh dalam tujuan untuk memenuhi semua yang telah kita janjikan untuk menjamin kredibilitas negara," kata Perdana Menteri George Papandreou dalam sebuah pertemuan kabinet luar biasa untuk menyetujui draft anggaran negara tahun 2012 dan rencana pemotongan pekerjaan pada Ahad lalu.
Pertemuan itu dilakukan sehari sebelum menteri-menteri keuangan Eropa yang akan melakukan pertemuan di Luxembourg untuk membahas kemajuan reformasi Yunani. Mereka juga akan mengikuti pertemuan selama tiga hari untuk pembicaraan dengan delegasi auditor internasional di Athena.
Sabtu malam, Yunani akhirnya melakukan pembicaraan dengan inspektur Uni Eropa, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) dan Bank Sentral Eropa yang biasa disebut troika. Mereka yang akan memutuskan apakah negara bisa memenuhi syara untuk menerima bantuan keuangan lebih lanjut.
Menurut Kementerian Keuangan, defisit Yunani tahun ini akan berjumlah sekitar 18,69 miliar euro (US$ 25 miliar) - sekitar 8,5 persen dari produk domestik bruto, jauh di atas 17,1 miliar euro. Untuk 2012, Yunani bertujuan untuk mencapai defisit hanya sekitar 6,8 persen dari GDP, atau sekitar 14,65 miliar euro.
Akibatnya, Yunani setuju untuk mengambil sekitar 6,6 miliar dalam langkah pengehematan baru pada 2011 dan 2012. Dana itu diharapkan bisa membawa anggaran kembali ke jalurnya dengan komitmen yang dibuat dengan kreditur internasional.
Rancangan anggaran ini telah resmi diberikan kepada parlemen dan diputuskan pada akhir Oktober. "Segala sesuatu dalam anggaran untuk 2011 dan 2012 telah disepakati dengan troika," kata seorang menteri yunani.
Di antara langkah-langkah penghematan yang dijanjikan adalah sebuah rencana untuk mentransfer sekitar 30 ribu pekerja publik menjadi cadangan tenaga kerja khusus yang dibayar lebih rendah dalam upaya memotong defisit anggaran Yunani. Menurut pejabat pemerintah, cadangan tenaga kerja yang akan dilakukan segera akan menghasilkan penghematan biaya sekitar 300 juta euro pada tahun depan.
Sikap pemerintah sendiri terpecah. Karena sesuai program itu, mereka yang menjadi tenaga kerja cadangan akan menerima sekitar 60 persen dari upah selama setahun, tetapi bisa saja menghadapi pemecatan secara langsung setelah itu.
Kelompok serikat menggmbarkan rencana itu sebagai langkah pertama menuju pemutusan hubungan kerja besar-besaran di sektor negara. Dalam menghadapi oposisi publik, langkah penghematan dibutuhkan untuk menyimpan aliran dana penyelamatan.
Perbedaan pendapat internal dalam partai berkuasa sosialis juga menimbulkan kekhawatiran bahwa cadangan tenaga kerja, dikombinasikan dengan langkah penghematan lainnya, bisa membawa pemberontakan oleh anggota parlemen pemerintah.
Sebuah jajak pendapat menyatakan dua pertiga warga Yunani menyalahkan pertumbuhan finansial negara seperti ini akibat pemerintaj yang salah mengurus keuangan. Tetapi, jajak pendapat yang sama menunjukkan mayoritas warga Yunani menolak pemilu di awal. Sebab bisa jadi hanya akan mengeluarkan biaya mahal tanpa merubah apapun.
Pertaruhan Yunani adalah tahap bantuan senilai 8 miliar euro yang merupakan bagian dari dana talanangan sebesar 110 miliar euro yang diterima dari anggota zona Euro dan IMF tahun lalu. Tanpa sebagian dana bantuan itu, Pemerintah Yunani akan kehabisan uang pertengahan bulan ini.
Pembicaraan dengan troika difokuskan pada berbagaireformasi keuangan yang harus diambil Yunani, mulai dari merombak sistem peradilan untuk liberalisasi profesi tertutup dan privatisasi aset negara. Sebab, pemerintah berusaha untuk mengamankan bantuan yang sangat dibutuhkan.
Para menteri keuangan dari 17 negara pengguna Euro akan bertemu di Luxembourg pada Senin. Tetapi, tidak diharapkan untuk membuat keputusan atas pemberian bantuan kepada Yunani sampai troika menyelesaikan laporan akhirnya. Namun, ada pertemuam kelompok euro lainnya telah merencanakan menyetujui bantuan.
Menteri Keuangan Evangelos Venizelos mengatakan tahap bantuan berikutnya harus aman dari keputusan sulit yang diambil oleh pemerintah.
WALL STREET JOURNAL | EKA UTAMI APRILIA