TEMPO Interaktif, Jakarta - Anggaran belanja konstruksi nasional tahun 2012 diperkirakan bakal 25 persen karena meningkatnya jumlah investor asing yang masuk ke Indonesia. "Belanja konstruksi tahun ini sebesar Rp 120 triliun, tahun depan akan meningkat menjadi Rp 150 triliun," kata Ketua Badan Pengurus Pusat Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi), Suharsoyo, saat ditemui Tempo, Selasa, 27 September 2011.
Ia menyatakan total anggaran belanja infrastruktur tahun 2012 akan naik lebih dari 10 persen. "Tahun depan diperkirakan anggaran belanja infrastruktur mencapai Rp 630 triliun," katanya. Anggaran belanja infrastruktur nasional tahun 2011 sendiri tercatat sebesar Rp 555 triliun.
Konstruksi sendiri, menurut Suharsoyo, saat ini sudah menyumbang sekitar 10 persen dari produk domestik bruto (PDB). "Semoga bisa mencapai 12 persen di tahun depan," katanya. Konstruksi saat ini sudah masuk ke dalam sembilan penyumbang utama dan menduduki posisi keenam.
Tahun 2012 nanti, menurut Suharsoyo, investor asing akan mendominasi peranan kontraktor swasta. "Kontraktor swasta akan mengambil peran hingga 55 persen, tapi 30 persen di antaranya berasal dari kontraktor asing," katanya. Pada tahun ini sendiri, peran kontraktor swasta hanya sebesar 47 persen, yang 20 persen di antaranya adalah kontraktor asing.
Menanggapi banyaknya investor asing yang masuk, Suharsoyo menyatakan bahwa pemerintah harus membantu kontraktor lokal. "90 persen perusahaan kontraktor lokal adalah kontraktor kecil," katanya. Perusahaan konstruksi nasional sendiri saat ini sekitar 155 ribu kontraktor.
Suharsoyo juga menyatakan bahwa menjelang akhir tahun 2011 ini banyak investor Jepang yang mulai masuk ke Indonesia. "Salah satu kebijakan pemerintah yang baik adalah ketentuan investor asing untuk menggandeng perusahaan lokal," katanya.
FRANSISCO ROSARIANS